Ikuti Kami

Agustina Wilujeng Resmikan Jalan YB Mangunwijaya

Romo YB Mangunwijaya adalah rohaniawan, arsitek, sastrawan, dan pejuang kemanusiaan kelahiran Ambarawa.

Agustina Wilujeng Resmikan Jalan YB Mangunwijaya
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti.

Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng meresmikan Jalan Yusuf Bilyarta (YB) Mangunwijaya, Senin (8/9). 

Jalan ini menjadi akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang. Penamaan jalan tersebut merupakan wujud penghormatan sekaligus pengingat agar kawasan yang identik dengan sampah ini bisa tumbuh sebagai ruang harapan.

Agustina menyebut, pemberian nama jalan itu bukan sekadar penghormatan kepada tokoh humanis Romo YB Mangunwijaya, tetapi juga pesan moral agar semangatnya menular di kawasan yang sering dipandang sebelah mata. Sebagai informasi, Romo YB Mangunwijaya adalah rohaniawan, arsitek, sastrawan, dan pejuang kemanusiaan kelahiran Ambarawa.

Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan

Sosok yang akrab disapa Romo Mangun ini pernah meraih South East Asia (SEA) Write Award pada 1986 serta Aga Khan Award for Architecture pada 1992 berkat karyanya menata Kampung Kali Code Yogyakarta menjadi kawasan penuh warna dan layak huni.

Romo Mangun juga dikenal gigih membela rakyat kecil, termasuk saat pembangunan proyek Waduk Kedungombo pada era 1980-an. Melalui peresmian jalan tersebut, semangat Romo YB Mangunwijaya untuk berdiri bersama kaum marjinal kini diabadikan di Kota Semarang.

“Pemberian nama jalan ini adalah upaya kecil dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam memberikan penghargaan kepada Romo Mangun,” ujar Agustina.

Menurutnya, pemilihan lokasi jalan yang berada di sekitar TPA Jatibarang selaras dengan pandangan hidup Romo Mangun yang kerap mendampingi masyarakat kecil di wilayah kumuh, seperti di bantaran Kali Code, Yogyakarta.

“Seandainya Romo Mangun masih hidup, beliau tentu memilih berdiri dan membangun jalan ini menuju TPA. Beliau selalu memilih berdiri di sisi yang tersisih, di tempat yang dianggap kumuh, namun justru di situlah ia menyalakan harapan,” jelas Agustina.

Ia berharap, semangat tersebut mampu menginspirasi pengelolaan dan mengubah wajah TPA Jatibarang menjadi kawasan yang berkelanjutan melalui implementasi ekonomi sirkular, sanitary landfill, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Saat ini, Pemkot Semarang tengah menyiapkan tender internasional untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. “Saya berharap spirit ini tetap hidup di TPA Jatibarang agar kawasan ini menjadi ruang yang bermakna, berkelanjutan, dan mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat,” tegas Agustina.

Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji 

Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang Romo FX Sugiyana, mewakili Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Wali Kota Semarang atas penghormatan yang diberikan kepada Romo Mangun. “Ini adalah penghargaan yang luar biasa untuk Romo Mangun sekaligus mengandung pesan yang sangat mendalam dan tadi Ibu Wali Kota sudah menyampaikan secara luar biasa,” ungkapnya.

Sugiyana menilai bahwa pemberian nama jalan YB Mangunwijaya menuju TPA Jatibarang sudah tepat dan sarat bermakna.

“Mungkin seandainya nama jalan itu ada di tengah kota besar atau di tengah perumahan mewah, Romo Mangun malah tidak kerasan dan minta untuk dipindahkan. Tetapi berada di tempat ini, di jalan TPA ini, tentu ini justru sejalan dengan spirit dan passion Romo Mangunwijaya sendiri,” ucapnya.

Sugiyana berharap, penetapan nama jalan ini dapat menghidupkan kembali semangat Romo Mangun yang konsisten berpihak kepada masyarakat kecil dan peduli pada lingkungan hidup. “Semoga bukan hanya nama jalannya yang dikenal, tetapi juga semangat juang Romo Mangun menginspirasi masyarakat Kota Semarang,” tegasnya seperti yang dikutip melalui laman Kompas.com.

Quote