Jepara, Gesuri.id - Pemerhati dan Pelestari Seni Budaya Tradisional, Dian Kristiandi menghadiri pagelaran Lomba Thongthek se Kabupaten Jepara yang diselenggarakan oleh Komunitas Putu Langgar Desa Langon Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Mas Andi mengatakan lomba yang digelar kali ini merupakan usaha untuk meluruskan kembali budaya membangunkan orang sahur.
Baca: PDI Perjuangan Hadirkan Budaya Lokal & Semangat Kebangsaan
Hal ini karena membangunkan orang sahur tidak dengan Thonhthek, namun dengan memutar musik keliling kampung dengan pengeras suara.
“Yang namanya thethek atau thongthek itu ya, seperti ini tidak dengan sound besar-besar terus mutar lagu. Kenapa dinamakan Thongthek, karena ada yang namanya kentongan. Dan nabuh kentongan dulu itu tidak sembarangan, ada sandi-sandinya. Misalnya, satu pukulan itu tanda rajapati, terus dua pukulan itu tanda kalau ada maling,” kata Andi dalam keterangannya kepada Gesuri.id.
Musik Thongthek identik dengan Ramadhan lantaran fungsinya membangunkan orang untuk sahur. Musik Thongthek dihasilkan dari tabuhan alat musik sederhana seperti kentongan, tong, panci, dan potongan besi. Para pemain Thonthek berjalan mengeliling desa hingga jelang waktu Imsak.
“Lombanya jalan berkeliling, tidak pentas di atas panggung, terus tidak boleh memakai kendaraan bermotor, jadi alat-alat musiknya itu ya, dinaikan ke grobak atau songkro terus didorong,” ujar Sugiyanto panitia kegiatan.
Selain menggunakan alat musik kentongan dan tong yang diwajibkan penyelenggara, para peserta memadukannya dengan beragam alat musik sederhana, seperti rantang, panci, dan kaleng cat.
Baca: Megawati Instruksikan Kantor Partai Hidupkan Seni dan Budaya
Sejak tiga tahun terakhir, perhelatan festival atau lomba Thongthek yang banyak digelar di desa-desa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah tidak bisa diselenggarakan lantaran pandemi covid-19.
“Semoga kedepan tradisi ini tetap lestari dan harus kita jaga sebagai budaya yang baik dari dan untuk masyarakat secara umum khususnya untuk Kabupaten Jepara.” Tandas Dian Kristiandi yang pernah menjadi orang nomor satu di Jepara.