Jakarta, Gesuri.id - Di tengah arus zaman yang semakin cepat, dimana ukuran keberhasilan sering kali ditakar dari gelar, jabatan, atau kekayaan, Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, menyuarakan sebuah pesan yang sederhana namun revolusioner: “Jadilah manusia terbaik.”
Bukan yang paling kaya.
Bukan yang paling terkenal.
Bukan yang paling berkuasa.
Melainkan yang paling ikhlas.
Yang paling jujur dalam niat.
Yang paling tulus dalam menjalani profesi, apapun bentuknya.
“Setiap profesi menjadi mulia jika dijalani dengan hati yang ikhlas dan niat karena Allah,” ujar Rektor Universitas UMMI Bogor ini, dikutip WAG Dulur Rokhmin, Quotes Inspirasi pagi, Senin (20/10).
Pesan Prof. Rokhmin Dahuri, bukan sekadar ajakan, melainkan panggilan jiwa. Dalam dunia yang sibuk mengejar prestise dan materi, beliau mengingatkan bahwa setiap profesi, sekecil apapun, menjadi mulia jika dijalani dengan hati yang ikhlas dan niat karena Allah. Guru, petani, nelayan, birokrat, atau pengusaha—semuanya punya tempat terhormat jika dijalani dengan kesungguhan dan niat yang lurus.
"Karena kemuliaan bukan terletak pada jabatan, melainkan pada keikhlasan dalam menjalani amanah kehidupan," tuturnya.
Beliau mengingatkan kita bahwa kemuliaan bukanlah hak eksklusif segelintir orang. Ia bukan milik profesi tertentu, bukan pula hasil dari pencitraan. Kemuliaan adalah buah dari keikhlasan. Ia tumbuh dari hati yang bersih, dari niat yang lurus, dari kerja yang diniatkan sebagai ibadah.
Seorang guru yang mengajar dengan cinta, seorang petani yang menanam dengan doa, seorang nelayan yang melaut dengan harapan, seorang birokrat yang melayani dengan integritas, semuanya adalah manusia terbaik jika mereka menjalani tugasnya dengan niat karena Allah.
Dalam pandangan Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004 itu, setiap profesi adalah ladang pahala. Setiap tugas adalah amanah. Dan setiap langkah adalah kesempatan untuk menjadi mulia. Maka, tidak ada pekerjaan yang rendah jika dijalani dengan hati yang tinggi. Tidak ada tugas yang kecil jika dijalani dengan niat yang besar.
Ikhlas bukan sekadar kata. Ia adalah revolusi batin. Ia mengubah cara kita bekerja, cara kita melayani, cara kita hidup. Ikhlas menjadikan profesi sebagai jalan menuju ridha Tuhan. Ia menghapus pamrih, menumbuhkan ketulusan, dan melahirkan karya yang bermakna.
Dalam dunia yang penuh kompetisi dan pencitraan, ikhlas adalah keberanian. Keberanian untuk tetap jujur, tetap tulus, dan tetap berorientasi pada kebaikan. Ia adalah bentuk tertinggi dari profesionalisme spiritual.
Menjadi Manusia Terbaik Adalah Pilihan
Menjadi manusia terbaik bukanlah takdir, melainkan pilihan. Pilihan untuk menjalani hidup dengan nilai. Pilihan untuk bekerja dengan hati. Pilihan untuk menjadikan profesi sebagai ibadah.
Prof. Rokhmin mengajak kita semua, tanpa memandang latar belakang, status sosial, atau jenis pekerjaan untuk memilih jalan kemuliaan. Jalan yang mungkin tidak selalu mudah, tapi selalu bermakna. Jalan yang tidak selalu dipuji, tapi selalu diberkahi.
Karena pada akhirnya, yang dinilai bukanlah seberapa tinggi jabatan kita, tapi seberapa ikhlas kita menjalaninya. Bukan seberapa besar gaji kita, tapi seberapa besar manfaat yang kita berikan. Bukan seberapa banyak kita dikenal, tapi seberapa banyak kita menginspirasi.