Jakarta, Gesuri.id - Dalam momentum Hari Ulang Tahun ke-60 Kabupaten Bungo, Anggota Komisi V DPR RI asal Jambi, Dr. Edi Purwanto, S.H.I., M.Si, menyampaikan harapan besar agar Kabupaten Bungo tidak hanya merayakan usia, tetapi juga memperkuat arah pembangunan yang lebih berpihak kepada masyarakat dan berkelanjutan.
Menurut Edi, Bungo memiliki potensi strategis yang luar biasa, baik dari sisi geografis maupun sumber daya manusia. Karena itu, sinergi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci agar pembangunan berjalan cepat dan tepat sasaran.
“Bungo adalah salah satu daerah yang punya posisi penting di Jambi bagian barat. Dengan potensi yang ada, saya yakin Bungo bisa menjadi motor pertumbuhan baru di provinsi ini. Tapi tentu harus diiringi kebijakan yang berpihak kepada rakyat,” ujar Edi Purwanto usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-60 Kabupaten Bungo, Minggu (19/10/2025).
Edi juga menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas antarwilayah, terutama melalui pengembangan Bandara Muara Bungo. Ia mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir dirinya terus mendorong pemerintah pusat agar bandara ini dikembangkan menjadi bandara komersial dengan layanan reguler setiap hari.
Salah satu langkah konkret yang sudah diperjuangkan Edi adalah membawa anggaran untuk peningkatan fasilitas bandara, termasuk peningkatan apron setebal 30 sentimeter. Peningkatan ini memungkinkan pesawat berbadan besar seperti Boeing A320 bisa mendarat di Bandara Muara Bungo, sebuah terobosan besar bagi konektivitas wilayah Jambi bagian barat.
“Kalau apron bandara bisa ditingkatkan, artinya kita bisa membuka penerbangan dengan pesawat berbadan besar. Ini akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan investasi di Bungo,” jelasnya.
Untuk diketahui bahwa anggaran peningkatan Apron bandara Muara Bungo yang telah diberikan sebanyak Rp25 Miliar.
"Jika Apron bandara selesai, maka dapat menopang 7 daerah sekitar Bungo dalam hal transportasi udara," katanya.
Namun, Edi juga mengingatkan bahwa keberlanjutan pengembangan bandara harus diiringi dengan penertiban aktivitas yang dapat menghambat, terutama kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) di sekitar kawasan bandara. Ia menegaskan bahwa sejak awal pembangunan Bandara Muara Bungo, area tersebut harus steril dari aktivitas ilegal.
“Saya sudah sampaikan, kalau kita ingin bandara ini terus meningkat kualitasnya dan bisa menjadi kebanggaan Jambi bagian barat, maka kegiatan PETI harus dihilangkan dari kawasan itu. Jangan sampai pembangunan besar terhambat oleh aktivitas yang tidak sesuai aturan,” tegas Edi.
Kata Edi, ditambah juga dengan MRI di rumah sakit H Hanafie dan sudah aktif maka komponen ini juga dapat meningkatkan kemajuan Kabupaten Bungo kedepannya. .
Dalam pandangannya, pembangunan daerah tidak boleh hanya berorientasi pada fisik seperti jalan, jembatan, atau gedung. Yang paling penting adalah membangun manusia, memperluas akses pendidikan, memperkuat layanan kesehatan, dan membuka lapangan kerja.
“Jalan bagus itu penting, tapi yang lebih penting adalah memastikan anak-anak kita bisa sekolah, masyarakat bisa berobat dengan mudah, dan lapangan kerja terbuka luas. Itu baru namanya pembangunan yang bermakna,” tegasnya.
Dengan komitmen dan sinergi lintas sektor, Kabupaten Bungo diharapkan terus tumbuh sebagai wilayah yang tak hanya kuat dalam pembangunan fisik, tetapi juga unggul dalam kualitas hidup masyarakatnya.