Ikuti Kami

Cegah Stunting dengan Air Bersih Ala Ganjar

Oleh: Gembong Primadjaja, Direktur Eksekutif Teknologi Nilai Tambah TPN Ganjar-Mahfud

Cegah Stunting dengan Air Bersih Ala Ganjar

Jakarta, Gesuri.id - Kementrian kesehatan mengatakan Masalah stunting merupakan permasalahan gizi yang dihadapi dunia khususnya negara-negara miskin dan berkembang. Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan. 

Selain malnutrisi, kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk ternyata juga   menjadi penyebab  tingginya angka stunting di Indonesia.  

Menurut riset Kementerian Kesehatan (Kemkes), stunting yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih dan sanitasi buruk mencapai 60 persen, sementara yang dikarenakan gizi buruk “hanya” 40 persen. Tak heran, kalau akses air bersih masuk sebagai salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target tahun 2030.
Kemudahan akses air bersih menjadi prioritas utama dalam pembangunan SDM di Indonesia yang bebas stunting.


Akses air bersih dilakukan dengan mendistribusikan sumber air permukaan bukan air bawah tanah. Dikarenakan sumber air tanah harus dijaga untuk mencegah bencana ekologis. 

Studi yang dilakukan Galloway, peneliti dari USGS Amerika Serikat, menunjukkan bahwa 80% dari kejadian amblesan tanah di Amerika Serikat terkait pengambilan air tanah. Bencana itu juga dikategorikan sebagai bencana lingkungan karena sangat berhubungan dengan dampak lingkungan yang disebabkan berbagai aktivitas manusia.

Di Indonesia, amblesan tanah banyak dijumpai di wilayah pantai utara Jawa. Banyak ahli menyatakan bahwa amblesan tanah di beberapa kota di pantura Jawa, seperti Jakarta dan Semarang, dipicu oleh semakin masifnya pengambilan air tanah di wilayah tersebut. Wilayah pesisir sendiri merupakan wilayah dengan perkembangan paling pesat. Wilayah tersebut biasanya merupakan area pedataran yang terdiri atas endapan muda dan belum terkonsolidasi. 

Karena itu, mempunyai akuifer air tanah (lapisan berisi air tanah) yang sangat produktif dan menjadi sumber air utama masyarakat. 

Berbagai teknologi penyediaan air bersih tidak sustain dikarenakan : energy cost, mahal biaya maintenance, dan teknologi susah dipahami masyarakat (susah transfer teknologi). 


Maka Untuk akses air bersih diterapkan tekmologi pompa hidram, teknologi sederhana yang free energy cost dalam pengoperasian dan mudah dipahami masyarakat desa sehingga mudah dalam perawatan.

Karena itu  Ganjar ketika mengetahui ada 74 bayi terkena stunting di desa dorodewur, kecamatan mojotengah, kabupaten wonosobo, dan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, karena sumber airnya berjarak 700M dari desa, maka diputuskan dipasang pompa hydram untuk mengalirkan air bersih kepada 662 KK, 335 hektar lahan pertanian dan 2 pondok pesantren. 

Begitu juga dengan kesulitan mendapatkan air bersih di desa mekar mukti, kecamatan buah dua, kabupaten sumedang, jawa barat  Ganjar juga memberikan pompa hydram untuk mengalirkan air bersih kepada 450KK di desa tersebut. 

Pilihan Ganjar menggunakan teknologi pompa hydram karena free cost energy untuk meringankan beban penduduk desa, dengan teknologi sederhana agar mudah dipahami penduduk desa sehingga mereka bisa me-maintenance sendiri, begitu yang disampaikan oleh Gembong Primadjaja, Direktur Eksekutif Teknologi Nilai Tambah TPN Ganjar-Mahfud, Gembong juga menjelaskan, pompa hydram ini sangat tepat digunakan untuk mendapatkan air bersih dibandingkan sumur bor, karena sumur bor yang sumbernya air tanah, bisa menyebabkan bencana ekologis, yaitu turunnya permukaan tanah, rembesan air laut dan kekeringan lahan-lahan pertanian. 

Terakhir, Gembong Primadjaja menyampaikan jika Ganjar terpilih sebagai Presiden 2024, program air bersih dengan pompa hydram ini akan dilakukan di seluruh daerah di indonesia yang mengalami kesulitan air bersih, tidak hanya untuk daerah pemukiman, tetapi juga untuk pengairan lahan perkebunan dan pertanian.

Quote