Ikuti Kami

Adi Minta Kader Banteng Surabaya Terus di Tengah Masyarakat

Hasil survei yang menyatakan PDI Perjuangan adalah partai paling peduli wong cilik tidak muncul dengan sendirinya tanpa sebab. 

Adi Minta Kader Banteng Surabaya Terus di Tengah Masyarakat
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono.

Surabaya, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan survei adalah instrumen yang menggunakan metodologi ilmiah untuk merekam perilaku pemilih.

"Tentu saja survei tersebut menjadi masukan bagi kami, PDI Perjuangan di Kota Surabaya. Terima kasih atas kepercayaan rakyat kepada PDI Perjuangan," ujar Adi di Surabaya, Selasa (30/8).

Adi mengatakan hasil survei yang menyatakan PDI Perjuangan adalah partai paling peduli wong cilik tidak muncul dengan sendirinya tanpa sebab. 

Baca: Adi Ingatkan Pemkot Surabaya Tak Lupakan Aset Budaya

Hasil itu adalah buah kerja keras setiap hari dari seluruh kader, anggota dan simpatisan dalam membersamai wong cilik di berbagai penjuru wilayah, termasuk di kampung-kampung Kota Surabaya.

"Hasil survei tingkat Jatim itu selaras dengan hasil survei tingkat Surabaya. Ini adalah buah dari agenda kerakyatan sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri bahwa seluruh kader harus berada di tengah-tengah rakyat. Kami terus turun tiap hari dari kampung ke kampung bertemu dan mendengarkan suara masyarakat," ujar Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.

Ia mencontohkan bagaimana sejak awal pandemi COVID-19, kader-kader PDI Perjuangan masuk ke kampung-kampung untuk menyemprot hand sanitizer, membagikan makanan-minuman penguat imun bagi masyarakat.

Kader-kader PDI Perjuangan juga mengirim bahan makanan bagi warga kurang mampu yang terpapar COVID-19 dan harus melakukan isolasi mandiri. Juga melakukan pertolongan terhadap warga yang terpapar COVID-19.

"Ambulans-ambulans kami juga waktu itu sangat sibuk melayani warga," ujar Adi.

Advokasi tiada henti di bidang pendidikan dan kesehatan, lanjut Adi, tiada henti dilakukan. Sejak pemerintahan di Kota Surabaya dipimpin kader PDI Perjuangan mulai era Bambang DH, berlanjut Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana hingga kini dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji.

Dikatakan Eri, saat ini telah lahir berbagai kebijakan pro wong cilik, mulai pendidikan gratis SD-SMP Negeri, beasiswa SMA/sederajat, dan seragam hingga sepatu gratis untuk pelajar yang tidak mampu.

Dari aspek sosial, lanjut Adi, kebijakan seperti distribusi permakanan gratis setiap hari ke warga hingga perbaikan rumah tidak layak huni didedikasikan sepenuhnya untuk wong cilik.

"Kader-kader PDI Perjuangan Kota Surabaya juga terus mengawal penataan kampung-kampung di seluruh Surabaya sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup wong cilik di perkampungan padat penduduk," papar Adi, yang alumni Ilmu Politik Unair dan mantan wartawan itu.

Baca: Puan Minta Petani Saling Bergotong Royong

Seperti diketahui PDI Perjuangan dinyatakan sebagai partai paling peduli rakyat kecil (wong cilik). Hal itu berdasarkan survei yang digelar Surabaya Survey Center (SSC). Partai berlambang banteng moncong putih itu disebut sebagai partai paling peduli rakyat kecil oleh 29,6 persen responden se-Jatim.

Menguntit di belakang PDI Perjuangan dengan jarak signifikan ada PKB dengan capaian 17,2 persen dan Gerindra 8,2 persen. Partai-partai lainnya di bawah angka tersebut.

Survei SSC ini dilaksanakan pada 1-10 Agustus 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dengan jumlah responden 1.200 orang. 

Menggunakan metode stratified multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Quote