Lombok Utara, Gesuri.id - Ketua Tim Tanggap Darurat Baguna DPP PDI Perjuangan, Dewi Kencana, mengatakan Tim Baguna PDI Perjuangan membuka dapur umum kembali di wilayah desa Pemenang, Lombok Utara. Selain itu, dapur umum tersebut kini dilengkapi dengan tim medis.
"Dapur Umum Baguna di Pemenang dilengkapi dengan tim medis yang dipimpin oleh dr. Bayu dari Baguna DPD PDI Perjuangan Jawa Timur," ujar Dewi (20/8).
Baca: Tjahjo: Pemerintah Pastikan Penanganan Gempa NTB Maksimal
Baguna tetap mendampingi korban gempa dengan cara bergotong royong meringankan penderitaan antar sesama.
Dewi yang juga Ketua Tim Tanggap Darurat Gempa di Lombok akan melaporkan semua pekerjaan selama menangani korban gempat kepada Ketua Baguna DPP PDI Perjuangan untuk dievaluasi.
"Nanti DPP PDI Perjuangan akan melakukan evaluasi dan kajian dengan melihat perkembangan di lapangan tentunya," kata Dewi.
Dewi mengatakan bakti sosial yang dilakukan PDI Perjuangan ini semata-mata adalah panggilan moral dan kemanusiaan mengingat luasnya dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa di Kabupaten Lombok Utara. Alasan mengapa PDI Perjuangan terus memberikan bantuan dan pendampingan sampai saat ini adalah karena PDI Perjuangan memang memiliki Badan Penanggulangan Bencana (Baguna).
"PDI Perjuangan sebagai satu-satunya parpol yang memiliki tim tanggap bencana langsung menerjunkan Baguna untuk menangani korban gempa sejak gempa pertama di Lombok Timur tanggal 29 Juli lalu," terang Dewi.
Sementara, Bendahara DPD PDI Perjuangan NTB, Edi Sukmono memastikan Baguna tetap akan beroperasi di wilayah terdampak gempa meski tanggap darurat dari pemerintah berakhir.
"Hal ini terkait dengan masih adanya titik-titik pengungsi yang kurang maksimal mendapatkan bantuan kemanusiaan," tegas Edi.
Baca: Peringatan HUT ke-73 RI di Lombok Utara, Raden Berpesan Ini
Kegiatan dapur umum dan pembagian nasi bungkus pun masih tetap dilakukan hingga hari ini.
"Dapur umum Baguna di kantor DPD PDI Perjuangan NTB hingga hari ini (21/8) tetap melakukan dropping nasi bungkus rata-rata 2000 per hari, khusus untuk pengungsi di wilayah Lombok Barat," jelas Edi.
