Surabaya, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Yogyakarta mengisi momentum peringatan hari kebangkitan nasional dengan napak tilas ke sejumlah tempat bersejarah di Kota Surabaya, Sabtu (20/5).
Kegiatan napak tilas jejak sejarah Bung Karno , kunjungan ke Perpustakaan Bung Karno dan ziarah ke serta doa bersama di makam Bung Karno diikuti oleh seluruh bacaleg dan pengurus DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, salah satunya ke tempat kediaman HOS Tjokroaminoto yang pernah jadi tempat kos Bung Karno di kampung Peneleh Surabaya.
Baca: Tata Kota Surabaya dan Yogyakarta ke Depan Lebih Humanis
"Kota Surabaya memiliki destinasi wisata sejarah yang penting untuk dikunjungi. DPC PDI Perjuangan Yogyakarta bersama seluruh bacaleg yang telah kita daftarkan ke KPU ingin memantabkan ideologi dan meneruskan semangat juang para pahlawan bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang makmur dan sejahtera," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto kepada Gesuri.id.
Kota Surabaya dengan kampung Peneleh, menyimpan aspek sejarah kepahlawanan pejuang kebangsaan Indonesia dan beragam aspek sejarah kebangsaan. Kampung Peneleh bagai oase tokoh bangsa untuk menimba ilmu dan kebijaksanaan dengan keberadaan sosok Haji Oemar Said (H.O.S.) Tjokroaminoto.
Selain rumah kelahiran Bung Karno, kalau berwisata sejarah ke kawasan Peneleh, bisa berkunjung juga ke masjid tua peninggalan Sunan Ampel, toko buku Peneleh, dan makam Belanda.
HOS Tjokroaminoto dahulu memang menyediakan sebagian kamar rumahnya sebagai tempat indekos. Mereka yang indekos dari berbagai Kota. Di rumahnya, yang kini jadi museum dan dikelola oleh pemkot Surabaya bisa melihat kumpulan foto anak-anak muda yang pernah indekos di rumah itu.
Baca: Eko Soroti Persoalan Jual Beli Tanah Kas Desa di DIY Secara Ilegal
"Uniknya, ada sebuah kamar yang menyatu dengan bagian atap. Itulah kamar tidur Bung Karno. Selain sebagai ruang tidur, di situlah dulu HOS Tjokroaminoto sering mengajar murid-muridnya.
Bung Karno di ruang atas belajar. Bung Karno bersama tokoh muda di masa itu.
"Di rumah HOS Tjokroaminoto kita bisa belajar lagi sejarah, bagaimana semangat tokoh bangsa belajar bersama, bagaimana Bung Karno yang punya rasa nasionalis memiliki semangat juang untuk mewujudkan Indonesia merdeka, berdaulat dan bersatu sebagai bangsa yang besar," kata Eko.
