Ikuti Kami

Djarot: Parpol Harus Gembleng dan Lahirkan Pemimpin Politik

Djarot: PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik, partai sendal jepit, jadi tugas itu satu (turun ke bawah).

Djarot: Parpol Harus Gembleng dan Lahirkan Pemimpin Politik
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat saat menjawab wartawan saat ditemui di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Rabu (22/6). (gesuri.id/Alvin Cahya Pratama)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partai politik mempunyai fungsi utama untuk bagaimana turun ke bawah, mengorganisir rakyat untuk memecahkan masalah yang ada.

Menurutnya, ini adalah hal yang dibahas dalam Rakernas II 2021 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).

Baca: Risma Soal Jadi Kandidat Pilgub DKI Jakarta, Ini Jawabannya

“PDI Perjuangan itu sebagai partai wong cilik, partai sendal jepit, jadi tugas itu satu (turun ke bawah),” kata Djarot di Jakarta.

Selain itu, tutur dia, parpol juga harus mampu melakukan pendidikan politik menggembleng calon-calon pemimpin, yang nantinya bisa ditugaskan baik di struktur partai, eksekutif maupun di legislatif. 

Keberhasilan parpol, lanjut Djarot, dilihat dari apakah mampu melahirkan pemimpin atau calon pemimpin yang digodok di partai.

“Alhamdulillah PDI Perjuangan mampu menggembleng dan melahirkan banyak pemimpin-pemimpin politik, pejabat-pejabat politik yang dipilih secara elektoral, secara demokratis,” ungkap Djarot.

Karena itu, sebagaimana pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk keluar dari zona nyaman, maka kader siap menjalaninya dengan sepenuh hati.

“Ibu Mega selalu menekankan keluar dari zona nyaman, turun ke bawah jangan terpukau dengan hasil survei. Karena hasil survei akan mengikuti apa yang dikerjakan oleh para kader, para teman-teman struktural kita, eksekutif dan legislatif kita di bawah,” kata Djarot.

Karena itu, jika menyangkut Pemilu 2024, dalam Rakernas ini harus disiapkan satu proses regenerasi dan menyiapkan calon termasuk merumuskan sistemnya seperti apa. Di mana, semuanya harus dilakukan secara gotong royong.

“Kita juga akan menghadapi pemilih yang berbeda. Generasi milenial sangat banyak, generasi X, Y, dan Z maka pola campaign itu juga harus berubah, bagaimana kita bisa melakukan pendidikan politik itu secara soft campaign, secara halus,” jelas Djarot.

Baca: Kemiskinan Jakarta Naik, Ahok-Djarot Terbukti Lebih Baik!

Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, hal tersebut diperlukan agar anak muda bukan hanya terlibat dalam memilih, tapi belajar memikirkan calon pemimpin bangsa dan tantangan ke depan yang akan dihadapi.

“Jadi itu ya makanya ini agak berbeda sedikit dan ini sangat serius dilakukan di Sekolah Partai,” tukas Djarot.

“Dan itu hasil Rakernas ini merupakan dari bawah. Karena kita memulai dari tingkat cabang, Rakerca, Rakerda tingkat atas, kemudian di pusat,” tutupnya.

Quote