Ikuti Kami

Djarot: Pendidikan Kader Lahirkan Kader Ideologis & Disiplin

Lima mantap yang dimaksud adalah mantap ideologi,mantap organisasi,mantap kader,mantap program dan mantap sumberdaya.

Djarot: Pendidikan Kader Lahirkan Kader Ideologis & Disiplin
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kaderisasi dan Ideologi Djarot Saiful Hidayat (kanan atas) saat membuka Pendidikan Kader Tingkat Pratama, Pendidikan Kader Khusus Perempuan dan Pendidikan Kader Khusus Milenial DPD PDI Perjuangan Sulsel, Selasa (12/10) melalui virtual.

Makassar, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kaderisasi dan Ideologi Djarot Saiful Hidayat menegaskan pendidikan kader akan melahirkan kader-kader yang ideologis dari segala aspek kehidupan, termasuk kedisiplinannya.

Baca: Kasus Brigjen Tumilaar, Budiman Ingatkan SBY Akan Hal Ini..

Kami mengajak para peserta sekalian untuk memanfaatkan proses kaderisasi ini sebagai momentum penguatan struktur partai, disiplin partai. Dulu Bung Karno sebut kita butuh revolusi mental. Di dalam kaderisasi, kita lakukan penyucian kembali jiwa kita, satu untuk semua, semua untuk satu. Untuk membangun Indonesia Raya,” tutur dia saat membuka Pendidikan Kader Tingkat Pratama, Pendidikan Kader Khusus Perempuan dan Pendidikan Kader Khusus Milenial DPD PDI Perjuangan Sulsel, Selasa (12/10) melalui virtual.

Sementara itu Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel H. Ridwan A. Wittiri dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegitan proses kaderisasi ini adalah bagaimana kader partai memahami 5 Mantap organisasi.

Lima mantap yang dimaksud adalah mantap ideologi,mantap organisasi,mantap kader,mantap program dan mantap sumberdaya.

Lima mantap itu, ujar ARW, yakni mantap ideologi. Kata dia, ideologi adalah penting dan setiap kader PDI Perjuangan harus tahu dan menghayati idologi itu.

“Ideologi harus jadi roh, dia harus jadi darah yang mengalir dalam diri setiap kader dan di dalam organisasi partai. Karena ideologilah yang menentukan arah perjuangan partai kita.

Mantap kedua, kata anggota DPR RI ini, adalah mantap organisasi. Menurutnya, ideologi tanpa organisasi itu mengawang-awang. Oleh karena itu, ieologi harus diwadahi oleh struktur organisasi.

“Bagaimana kita bisa mengurus bangsa, kalau mengurus partai saja tidak bisa. Kita hanya mungkin mengurus bangsa kalau kita sudah terlatih mengurus organisasi kita,” ucapnya.

Mantap selanjutnya adalah mantap kader. Organisasi besar, sebut ARW, harus didukung kader berkualitas, yang punya kemampuan moral dan karakter baik, yang punya kemampuan organisasi baik, yang punya kemampuan leadership yang baik, tapi juga punya loyalitas baik. “Dia juga harus bisa bekerja sama dengan kader-kader yang lain untuk membesarkan partai ini.

Mantap keempat dan kelima, tambah ARW, adalah mantap program dan mantap sumberdaya. Mantap sumberdaya, ujarnya, memang penting, tapi itu bukan yang utama. “Jangan sampai kalau tidak ada sumberdaya lalu kita diam tidak bekerja,” ujarnya.

Dulu PDI Perjuangan lebih dikenal sebagai partainya wong cilik, partai tradisional, partai yang hanya didukung kekuatan otot tanpa dukungan kualitas intelektual, dan tidak punya kemampuan berorganisasi yang bagus,tapi sekarang eranya sudah berbeda banyak kader kader milenial ditubuh PDI Perjuangan,tentunya itu akan mempermudah kita untuk mewujudkan kemenangan kita selanjutnya.

Baca: New FPI ke Permukaan? Kapitra: Penuhi Dulu Asas Ormas 

Kegiatan Pendidikan Kader Tingkat Pratama, Pendidikan Kader Khusus Perempuan dan Pendidikan Kader Khusus Milenial akan dilaksanakan oleh DPD dan masing-masing DPC nantinya, ungkap Iqbal Arifin Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPD PDI Perjuangan Sulsel.

Kegiatan pembukaan kaderisasi PDI Perjuangan Sul-Sel bertempat di Sekretariatnya Jl. Gunung Bawakaraeng Kota Makassar, selain dihadiri langsung H. Ridwan A. Wittiri, nampak pula Sekretaris DPD Rudy P Goni, Bendahara H. Alimuddin, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Sulsel H. A. Ansyari Mangkona bersama fraksi lainnya antara lain Risfayanti Muin, A. Putra Batara Lantara, Rahmat Muhayyang dan Pengurus DPD dan pengurus  Badiklatda PDI Perjuangan Sulsel.

Quote