Rote Ndao, Gesuri.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memimpin aksi lari kebangsaan bersama puluhan kader muda PDI Perjuangan di pesisir pantai Rote Ndao, Kabupaten yang merupakan titik terluar selatan Indonesia, Kamis (6/11/2025).
Aksi ini dilaksanakan segera setelah Hasto memimpin peletakan batu pertama pembangunan kantor DPC PDIP Rote Ndao, yang merupakan komitmen partai untuk menggenapkan pembangunan kantor di empat titik terluar Indonesia.
Sebelum memulai lari, Hasto dan para kader yang kompak mengenakan seragam merah melakukan pemanasan sekitar 15 menit. Mereka berlari menelusuri bibir pantai sambil membawa Bendera Merah Putih Indonesia dan Bendera Merah PDI Perjuangan. Tentu ini menyimbolkan sinergi antara semangat nasionalisme dan ideologi partai.
Hasto mengungkapkan bahwa aktivitas joging yang ia lakukan setiap kunjungan ke daerah adalah cara untuk "melihat tata ruang dalam praktik."
Ia dan rombongan berhasil mengelilingi bibir pantai dan lanjut ke jalanan umum setidaknya sepanjang 6 kilometer.
"Berlari di atas pasir ternyata lebih berat," ujar Hasto sambil tersenyum, mengakui tantangan medan Rote Ndao.
Di tengah lari, Hasto tak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga melakukan tinjauan lingkungan. Ia sempat mengamati para warga yang sedang menjemur rumput laut dan menyoroti potensi kawasan tersebut.
"Pantai di sini sangat bagus dan berpotensi besar untuk ruang publik, tempat rakyat berekreasi. Tinggal dibenahi fasilitas dasar seperti joging track yang bagus agar dapat dimanfaatkan optimal oleh masyarakat," saran Hasto.
Selain aspek lokal, Rote Ndao sebagai kawasan perbatasan memberikan konteks geopolitik yang kuat. Saat berlari, Hasto sempat berhenti sejenak dan menunjuk ke arah lautan lepas.
"Australia di seberang sana ya," tanya Hasto kepada kader yang mendampingi.
Hasto menyatakan visi PDI Perjuangan yang memandang wilayah seperti Rote Ndao sebagai "halaman depan negara kesatuan Republik Indonesia," bukan halaman belakang.
“Aksi lari ini menjadi perwujudan nyata dari kesadaran geostrategis dan implementasi konsepsi geopolitik Bung Karno yang menjadikan laut sebagai pemersatu bangsa,” katanya.
Mengakhiri kegiatannya, Hasto Kamis (6/11) malam berdialog dengan jajaran akar rumput PDI Perjuangan.
















































































