Ikuti Kami

Indonesia Kehilangan Tokoh Penegak Demokrasi 

Habibie adalah tokoh yang berjasa besar dalam penegakan hak azasi manusia (HAM) dan demokrasi. 

Indonesia Kehilangan Tokoh Penegak Demokrasi 
Mendiang Presiden ketiga Republik Indonesia (RI), BJ Habibie.

Jakarta, Gesuri.id - Wafatnya Presiden ketiga Republik Indonesia (RI), BJ Habibie, membuat Wasekjen Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)  Pusat, Amilan Hatta merasa sangat kehilangan.

Di mata pria yang akrab disapa Milan ini, Habibie adalah tokoh yang berjasa besar dalam penegakan hak azasi manusia (HAM) dan demokrasi. 

Baca: Presiden Jokowi Sebut Habibie Patut Dikenang & Jadi Teladan

Menurut Milan, Habibie adalah tokoh pelopor HAM dalam konteks membebaskan Timor Timur melalui prosedur demokrasi yang sangat bermartabat, yakni jajak pendapat pada 1999.

Selain itu, Milan menilai Habibie juga merupakan peletak tonggak demokrasi.  Hal itu dibuktikan dengan terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilu dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Dengan dua UU itu, pemerintahan beliau (Habibie) memberi ruang pada demokrasi multi partai yang jurdil serta membuka kran kebebasan pers,” kata Milan, Rabu (11/9). 

Milan juga mengatakan Habibie adalah figur yang memiliki rasa nasionalisme tinggi.  Hal itu tampak tatkala Habibie “pulang kampung” setelah menunaikan studi di Jerman karena semata ingin mengabdi kepada Indonesia.

“Padahal di Jerman beliau sudah bekerja dengan gaji yang sangat tinggi,” katanya. 

Milan juga mengungkapkan Habibie berjasa bagi industri dirgantara nasional. Lahirnya  Industri Pesawat Terbang Nusantara  (sekarang PT Dirgantara Indonesia) menjadi titik awal dari pembangunan kedirgantaraan Indonesia yang dipelopori  anak bangsa sendiri. 

“Dan  IPTN melahirkan karya besar, salah satunya adalah pesawat N250,” kata Milan. 

Prestasi Habibie di bidang teknologi itu, lanjut Milan, bisa diwujudkan karena Habibie merupakan “produk” pengembangan sumber daya manusia (SDM) di era pemerintahan Presiden RI pertama, Soekarno. 

Milan menjelaskan, Soekarno yang memang  bercita-cita agar Indonesia Berdikari  atau berdiri di atas kaki sendiri dalam pembangunan ekonominya, telah mengirim putra-putri terbaik bangsa untuk sekolah ke luar negeri. 

Salah satu tujuan pengiriman para pelajar itu adalah untuk mendalami pengembangan  kapal terbang penumpang atau  kapal laut pengangkut barang di negeri-negeri Eropa, seperti Jerman. 

Baca: Jokowi Berduka Atas Berpulangnya BJ Habibie

“Dan pak Habibie adalah salah satu pelajar pilihan itu. Jadi, bisa dikatakan bahwa beliau adalah produk pengembangan SDM era Bung Karno,” kata Milan.

BJ Habibie meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (11/9) dalam usia 83 tahun. Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.

Quote