Ikuti Kami

Jadi Wakil Rakyat, Ansy Siap Ditempatkan di mana Saja

Yohanis Fransiskus Lema menyatakan siap ditempatkan di komisi mana saja tergantung penugasan dari PDI Perjuangan.

Jadi Wakil Rakyat, Ansy Siap Ditempatkan di mana Saja
Anggota DPR RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema.

Jakarta Gesuri.id - Anggota DPR RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema menyatakan siap ditempatkan di komisi mana saja tergantung penugasan dari PDI Perjuangan.

Namun, jika diperbolehkan memilih, Lulusan Pascasarjana Hubungan Internasional Universitas Indonesia ini ingin ditempatkan di Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, pangan, kehutanan, maritim/kelautan dan perikanan.

Baca: Sebelum Berpikir Perppu, Laksanakan Dahulu UU KPK

Selain Komisi IV pria ayang akrab disapa Ansy ini berharap ditempatkan di Komisi V yang membidangi infrastruktur, transportasi, transmigrasi, meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Sebab menurutnya, dua komisi itu berkaitan erat dengan kebutuhan rakyat NTT.

"Menurut saya, sejumlah masalah paling mendasar di NTT seperti kemiskinan dan infrastruktur sangat terkait dengan Komisi IV dan Komisi V DPR RI, sehingga berada di sana sangat tepat untuk menyuarakan sekaligus memerjuangkan aspirasi rakyat NTT," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Gesuri.id, Jumat (4/10).

"Mayoritas rakyat NTT adalah petani dan nelayan yang hidup di pedesaan. Petani dan nelayan harus dibantu, diberdayakan agar lebih sejahtera. NTT juga butuh infrastruktur untuk membangun konektivitas antar-wilayah. Komisi IV dan V pas untuk NTT," sambungnya.

Terkait komisi IV DPR RI, Ansy berpendapat bahwa komisi ini sangat memengaruhi hajat hidup orang banyak, terutama masyarakat NTT di desa. Ia menyoroti Provinsi NTT yang 70 persen masyarakatnya adalah mayoritas petani.

Namun berdasarkan data BPS Maret 2019, NTT memiliki presentasi kemiskinan tertinggi di Indonesia. Kemiskinan di NTT berada pada angka 21,9 persen, meningkat 0,06 persen (12.210 orang). Kemiskinan berpengaruh terhadap naiknya tingkat pengangguran masyarakat NTT 3,10 %. Kemiskinan berdampak pada kualitas manusia NTT. Memerangi kemiskinan bisa ditempuh dengan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

"Ironis bahwa NTT yang mayoritasnya bekerja sebagai petani terjebak dalam kemiskinan, bahkan angka stunting di kalangan keluarga petani NTT semakin naik," paparnya.

Baca: PDI Perjuangan Kulon Progo Mulai Cari Pengganti Hasto

Jika ditempatkan di Komisi IV, Ansy berkomitmen memerjuangkan adanya regulasi yang menguntungkan para petani, mendorong pemerintah meningkatkan SDM para petani agar melek teknologi dan manajemen pertanian seperti agriculture, agribisnis, agriindustri dan lain-lain. Petani bisa sejahtera jika negara memberikan perhatian serius untuk memberdayakannya.  

"Kita berharap agar hasil pertanian tidak hanya untuk hal yang sifatnya konsumtif (makan/survival), tetapi produktif. Kuncinya adalah perbaikan SDM petani NTT, juga adanya kebijakan konkrit yang berpihak pada petani," ungkapnya.

Diketahui bahwa 60,55 persen petani NTT hanya tamat SD, sebagiannya lagi bahkan tidak tamat SD. "Ini setara dengan skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTT yang hanya 62,67, jauh di bawah standar nasional 69,55," pungkasnya.

Terkait Komisi V, mantan Presenter TV itu menilai infrastruktur di NTT masih mengalami kendala aksebilitas infrastruktur diantaranya kondisi jalan raya, irigasi (pengairan untuk pertanian), ketersediaan air minum, konektivitas infrastruktur dengan destinasi pariwisata, infrastruktur transportasi dan kendaraan transportasi untuk mendukung lalu lintas ekonomi dan pariwisata.

Menurutnya infrastruktur adalah urat nadi peningkatan ekonomi rakyat. Ansy meyakini bahwa untuk membangun NTT maka prioritas yang ditegaskan adalah infrastruktur. Infrastruktur adalah urat nadi perekonomian dan pemberdayaan rakyat.

Infrastruktur dapat menghadirkan konektivitas antar wilayah yang bisa memudahkan mobilitas barang dan jasa. Barang produksi lebih mudah sampai ke pasar karena biaya distribusinya yang tinggi (high cost economy) bisa ditekan.

Baca: PDI Perjuangan Terus Suarakan Energi Postif untuk Bangsa

Infrastruktur dapat menggerakkan ekonomi masyarakat kecil, memudahkan akses kesehatan, meningkatkan akses dan prasarana pendidikan, melancarkan hasil pertanian dan perikanan menjangkau pasar dengan biaya lebih murah.

"Ekonomi masyarakat yang bertumbuh, terutama di sektor pertanian, peternakan dan perikanan akan menekan angka kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika ditempatkan di Komisi V saya akan mendorong prioritas infrastruktur untuk NTT melalui komitmen legislasi, penganggaran dan pengawasan dalam kemitraan dengan kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan," tandasnya.

Quote