Jakarta, Gesuri.id – Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Jember, Indi Naidha, menegaskan komitmennya untuk menjadikan BMI sebagai wadah pembinaan generasi muda, terutama pemilih pemula dan kalangan milenial. Hal tersebut ia sampaikan saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (21/11) sore.
Indi yang juga Anggota DPRD Kabupaten Jember Fraksi PDI Perjuangan menjelaskan bahwa pendekatan BMI terhadap anak muda tidak bisa hanya sebatas kegiatan hobi, tetapi harus mampu membangun ruang pembinaan yang terukur dan bermanfaat. Salah satu fokusnya adalah penataan kegiatan balap motor liar, yang menurutnya perlu diarahkan ke jalur resmi dan pembinaan yang sehat.
“Kalau saya lebih ke pembinaan. Misalnya, balap motor liar itu harus diarahkan, bukan dimusuhi. Kebetulan saya juga pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur Bidang Humas, jadi saya paham,” jelasnya.
Sebagai bagian dari program BMI, Indi kini tengah mengumpulkan anak-anak muda yang bekerja sebagai mekanik di pinggir jalan untuk diberikan pelatihan. Mereka akan didorong agar bisa memiliki keahlian tersertifikasi dan mampu membuka usaha secara mandiri.
“Kita lagi kumpulkan anak-anak mekanik yang biasa kerja di pinggir-pinggir. Saya ingin carikan program pelatihan, entah dari DPR RI, dari partai, atau dari lembaga lain,” ungkapnya.
“Tujuannya supaya mereka bisa bekerja mandiri dan punya keterampilan yang jelas.”
Indi menambahkan bahwa anggaran kabupaten untuk pembinaan anak muda sangat terbatas, bahkan sempat dipotong hingga 30 persen. Karena itu, ia berharap sinergi dengan lembaga pusat dan struktur partai dapat memperkuat program BMI di Jember.
“Kalau hanya mengandalkan anggaran kabupaten, itu kecil dan tidak cukup. Kita perlu kolaborasi. Pemerintah kadang tidak tahu kelompok mana yang benar-benar membutuhkan, sementara kita dan konstituen justru lebih paham,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya memastikan setiap program benar-benar menyentuh sasaran, terutama anak muda yang membutuhkan dukungan untuk bangkit secara ekonomi dan sosial.
“Yang paling penting adalah bagaimana program benar-benar tepat sasaran. Mereka yang butuh harus dapat, itu yang selalu saya perjuangkan,” tutup Indi.

















































































