Jakarta, Gesuri.id – Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Timur, Sumrambah, menegaskan pentingnya langkah konkret pemerintah dalam melindungi sektor pertanian nasional.
Mantan Wakil Bupati Jombang dari PDI Perjuangan itu menyampaikan pandangan tersebut dalam Seminar Nasional Peringati Hari Tani Nasional ke-65 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (24/9).
Sumrambah menekankan bahwa persoalan pangan bukan hanya menjadi tanggung jawab petani semata, tetapi merupakan beban bersama seluruh elemen bangsa.
“Permasalahan pangan bukan hanya berada di pundak petani, tetapi di pundak kita semua. Ini arah penting yang harus kita sampaikan,” ujarnya.
Ia menyoroti urgensi penetapan lahan pertanian yang dilindungi agar penyempitan lahan tidak semakin meluas. Menurutnya, hingga saat ini baru 263 daerah kabupaten/kota yang menetapkan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD).
“Kita harus secepatnya menetapkan lahan yang dilindungi sehingga penyempitan lahan pertanian bisa dicegah,” katanya.
Sumrambah juga meminta pemerintah untuk tidak mengimpor hasil pertanian yang sejatinya dapat diproduksi oleh petani dalam negeri.
“Pemerintah harus berkomitmen tidak impor hasil pertanian yang bisa diproduksi petani kita,” tegasnya.
Di sisi lain, ia mendesak agar pemerintah menjaga harga jual hasil pertanian agar tetap di atas Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditentukan.
“Petani ini seperti dituntut oleh orang yang tidak pernah bertani. Pemerintah wajib menjaga harga hasil pertanian agar petani tidak rugi,” ungkapnya.
Sumrambah menilai sektor swasta dan perguruan tinggi juga harus dilibatkan lebih aktif dalam pengembangan pertanian nasional. Ia mendorong agar inovasi dan riset di sektor ini ditingkatkan.
“Selain bertanggung jawab atas ketersediaan pangan, kita juga harus memperkuat sektor swasta dan perguruan tinggi agar inovasi di bidang pertanian meningkat,” paparnya.
Ia menutup dengan ajakan agar seluruh pihak bersatu dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kita harus bersatu untuk Indonesia, tidak ada pembagian. Mari bangkit dan jadikan negeri ini berdaulat pangan,” pungkas Sumrambah.