Ikuti Kami

Kisah Hasto dari Tukang Ketik di Partai Hingga Jadi Sekjen

"Di luar sana ada American Dream. Kalau kita ada PDI Perjuangan dream. Kami berikan kesempatan luas," kata Hasto.

Kisah Hasto dari Tukang Ketik di Partai Hingga Jadi Sekjen
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (paling kanan) bersama Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah (tengah) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang DH - Foto: Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut siapa pun bisa bermimpi menjadi orang yang lebih baik untuk bangsa dan negara melalui partai itu. Hal tersebut dia ungkapan dalam diskusi 'Kesiapan PDI Perjuangan menuju Pilkada 2020 dan Testimoni Para Kepala Daerah' di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).

Hasto mengatakan, pihaknya mengharapkan siapapun bisa membangun bangsa lewat posisi kepala daerah lewat PDI Perjuangan. 

"Ke depan kami mengharapkan teman-teman punya mimpi jadi kepala daerah bersama PDI Perjuangan. Di luar sana ada American Dream. Kalau kita ada PDI Perjuangan dream. Kami berikan kesempatan luas," kata Hasto.

Dia lalu menjelaskan, ada yang dahulu kerjanya membersihkan ruangan pimpinan partai, kini terpilih menjadi anggota dewan. Itu karena yang bersangkutan bersedia untuk belajar terus menerus. 

Lalu ada seorang kerani (petugass administrasi-Red) di partai, yang tugasnya menulis surat-surat, lalu mengambil pendidikan Strata 2 yang didukung PDI Perjuangan, kini terpilih menjadi anggota parlemen. Ada juga yang dulunya merupakan tukang roti keliling yang menjadi walikota.

Hasto tak menyebut nama-nama orang yang dimaksudnya. Dia juga tak menyebut nama Joko Widodo (Jokowi), kader PDI Perjuangan yang dulu adalah tukang kayu namun kini menjadi presiden RI.

Selanjutnya, Hasto justru menyontohkan dirinya sendiri.

"Ada tukang ketik di partai kemudian menjadi sekjen partai, itu ada, yakni saya sendiri. Siapa sangka dulu bersama senior partai di tahun 1999, waktu rapat saya pegang laptop untuk menuliskan dan merumuskan hasil-hasil rapat. Hingga saya dipercaya dan ditugaskan ibu ketua umum," kata Hasto.

"Jadi ruang bermimpi itu dibuka selama kita menyatukan mimpi kita dengan kepentingan partai," tandas Hasto.

PDI Perjuangan Bisa Sukses Dengan Sekolah Kader

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut kemenangan partainya di Pemilu 2014-2019 dimulai dengan langkah organisatoris melibatkan para kadernya yang duduk sebagai kepala daerah. Langkah itu kemudian terinstitusionalisasi menjadi sekolah kepala daerah yang dipelopori partai dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.

Di tahun 2005, saat PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan, kata Hasto, partainya memfungsikan platform pemerintahan daerahnya. Saat itu, beberapa kepala daerah berprestasi dikumpulkan.

"Termasuk Pak Jokowi. Hasilnya Hasta Prasetya yang pada 2010 menjadi Dasa Prasetya partai," ujar Hasto.

Dari situ, PDI Perjuangan lalu melaksanakan sekolah untuk para calon kepala daerah. Para kepala daerah yang dinilai berhasil dalam kerjanya, diundang untuk mengajar di sekolah itu. Bukan hanya bersumber dari internal, para kepala daerah berhasil dari eksternal seperti Ridwan Kamil, juga diminta membagi pengalamannya.

"Inilah upaya kami menampilkan wajah politik yang membangun peradaban lewat mencetak kader partai yang baik," ujar Hasto.

Bambang DH mengatakan pihaknya memang terus memperbaiki pola-pola rekrutmen calon kepala daerah sekaligus pila kaderisasi. Berbagai disiplin ilmu diterapkan seperti psikotest, fit and proper test, hingga pelatihan-pelatihan.

"Kita cek semuanya. Dari ideologinya, pemahaman atas wilayah yang dipimpin, dan komitmen terhadap Konstitusi negara kita," kata Bambang DH.

Hasilnya, PDI Perjuangan memenangkan 50,37 persen pilkada serentak, dan hasilnya menjadi modal memenangkan pertarungan Pilpres lalu. Kata Bambang, di kongres V di Bali pada 8-10 Agustus mendatang, partainya akan membahas kembali cara mengoreksi sehingga sistem yang ada semakin sempurna.

"Itu nanti akan kita tentukan di kongres," tukas Bambang.

Direktur Poltracking Hanta Yudha mengakui bahwa di Pemilu 2019, PDI Perjuangan adalah partai yang paling solid mendukung pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin sekaligus berhasil mencatat rekor sebagai partai politik (Parpol) pemenang pemilu dua kali berturut-turut.

"Data survei kami, pemilih paling solid dari Pak Jokowi, yang angkatnya di atas 95 persen adalah PDI Perjuangan. Begitupun di pasangan 02, paling solid adalah Gerindra. Nah kalau Nasdem, dan Golkar relatif terbelah, tak terlalu kuat soliditasnya," kata Hanta Yudha.

Hanta menilai tingkat pelembagaan (institusionalisasi) parpol terkuat di Indonesia memang dipegang oleh PDIP. Dan sangat solid karena nyaris tanpa ada pertumbukan antarfaksi. Selain itu, PDI Perjuangan punya figur kuat dalam wujud Megawati sebagai jangkar utama soliditas. Selain itu adalah figur Jokowi sebagai pemberi credit poin, dan para kepala daerahnya.

"Dari data yang ada, daerah yang dipimpin oleh kader PDI Perjuangan, berkorelasi positif juga dengan prestasi pemilu legislatifnya," kata Hanta.

"Selama ini, PDI Perjuangan berhasil memadukan party id dan figure id. Jadi memadukan strategi untuk menarik masyarakat yang pilihannya dipengaruhi oleh parpol, dan yang pilihannya dipengaruhi figur."

Quote