Ikuti Kami

Mulawarman: Dengan Berpancasila, Kita Berislam

Pancasila memperkuat konsep Islam tentang Ketuhanan, kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan. 

Mulawarman: Dengan Berpancasila, Kita Berislam
Dosen Kajian Timur Tengah & Islam Universitas Indonesia (UI), Mulawarman Hannase.

Jakarta, Gesuri.id - Dosen Kajian Timur Tengah & Islam Universitas Indonesia (UI), Mulawarman Hannase mengatakakan Pancasila sesuai dengan Islam.

Bahkan dia mengatakan, Pancasila adalah Islam itu sendiri. 

Hal itu dikatakan Mulawarman dalam diskusi virtual Hari Lahirnya Pancasila pada Senin (1/6). Diskusi yang diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur itu  mengambil tema "Pancasila menghadapi tantangan pemiskinan dan gerakan intoleran". 

Baca: Berikut 10 Fakta Menarik Pancasila

"Sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan Al-Qur'an surat Al-Ikhlas ayat 1. Kemudian pada sila-sila lainnya pun ada kesesuaian dengan ayat-ayat dalam Al-Qur'an," ujar Mulawarman. 

Mulawarman melanjutkan, Pancasila memperkuat konsep Islam tentang Ketuhanan, kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan keadilan. 

Jadi, lanjut Mulawarman, bisa dikatakan Pancasila adalah Islam itu sendiri. 

"Dengan ber-Pancasila, berarti kita ber-Islam," ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo menegaskan kini tidak relevan lagi untuk mempermasalahkan hari lahir Pancasila. 

Rio 'menyentil' sebagian kalangan yang masih meributkan hari lahir Pancasila, apakah benar lahir di tanggal 1 Juni 1945, atau lahir di tanggal 22 Juni 1945 atau 18 Agustus 1945. 

Baca: Pancasila Payung Kehidupan Berbangsa yang Mempersatukan

Rio menegaskan Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Bung Karno, 1 Juni 1945 dalam pidatonya pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

"Yang harus diingat, dalam proses perumusan Piagam Jakarta 22 Juni 1945, Bung Karno adalah Ketua Panitia Sembilan. Lalu dalam perumusan Pancasila 18 Agustus 1945, Bung Karno adalah Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Jadi Bung Karno tetap berperan besar dalam keseluruhan proses tersebut," ungkap Rio.

Quote