Jakarta, Gesuri.id - Politiisi PDI Perjuangan Aria Bima menegaskan patuh akan perintah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri agar tidak berkomentar dulu terkait pilpres maupun hasil survei.
Sebab, sejak awal Megawati meminta para kadernya untuk turun langsung membantu penanganan pandemi COVID-19.
Baca: PDI Perjuangan-Gerindra Tak Bahas 2024, Begini Penjelasannya
"Yang PDI Perjuangan perlu saya tanggapi poin-poin survei, kita memang direm untuk tidak komentar dulu. Tetapi kenapa PDI Perjuangan bertahan [di atas], tapi mengalami penurunan? Karena dari awal instruksi Ketum Bu Mega memerintahkan jajaran kader untuk turun ke masyarakat, untuk hadir sebagai solusi di tengah masyarakat," tutur Aria Bima dalam pernyataan virtualnya saat rilis survei Indikator Politik Indonesia, Rabu (25/8).
Dalam survei yang diadakan Indikator Politik Indonesia, elektabilitas PDI Perjuangan masih yang tertinggi dengan persentase 24,4 persen. Urutan kedua adalah Partai Gerindra dengan 12,8 persen.
Aria menjelaskan, PDI Perjuangan terus bergerak membantu masyarakat yang terdampak ekonomi akibat pandemi corona. Begitu juga ikut memastikan warga yang terpapar COVID-19 agar bisa mendapatkan fasilitas isolasi yang mumpuni,
Baca: Hasto Sebut Makna Instruksi DPP Soal Komunikasi Politik 2024
"Di mana kita harus turun dalam persoalan obat-obatan. Selain sembako, yang satu ini sudah setahun lalu. Bahkan banyak korban kita di Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) dan di DPR, bagi masker, bagi sembako malah kena COVID," ungkap Aria.
Berdasarkan fakta di lapangan terkait masih banyaknya warga yang harus dibantu, ia meyakini PDI Perjuangan sudah banyak membantu mengatasi persoalan pandemi.
"Saya percaya karena memang partai lebih banyak bicara dalam mengatasi pandemi. Saat ini kita enggak beri statement tentang capres, termasuk dengan pertemuan Gerindra kemarin," tutup Aria Bima.
