Ikuti Kami

PDI Perjuangan Bawa Isu Ekonomi Gotong Royong ke Kongres V

Peneliti, pengambil kebijakan, praktisi hingga investor dikumpulkan guna merumuskan ekonomi berdasarkan gotong royong.

PDI Perjuangan Bawa Isu Ekonomi Gotong Royong ke Kongres V
DPP PDI Perjuangan menggelar focus group discussion (FGD) dengan tema Ekonomi Kerakyatan Berdasarkan Ekonomi Gotong Royong di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (4/7). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan menggelar focus group discussion (FGD) dengan tema Ekonomi Kerakyatan Berdasarkan Ekonomi Gotong Royong di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (4/7).

Sejumlah peneliti, pengambil kebijakan, praktisi hingga investor dikumpulkan untuk merumuskan ekonomi berdasarkan gotong royong untuk dibawa ke dalam Kongres V PDI Perjuangan pada Agustus 2019 nanti. 

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Buruh Tani dan Nelayan, Mindo Sianipar menjelaskan, PDI Perjuangan sangat berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan dengan memperbanyak kerja sama dengan semangat gotong royong. Seperti meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, mengembangkan program kemitraan pemerintah dengan rakyat serta meningkatkan lembaga ekonomi kekuatan berbasis masyarakat.

Baca: Kongres V PDI Perjuangan Dipercepat Ikuti Agenda Pemerintah

Mindo menyampaikan, dalam meneruskan jalan perubahan untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong ditempuh dengan sembilan misi antara lain, peningkatan kualitas manusia Indonesia, struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, pembangunan yang merata, mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Berikutnya, kata Mindo, kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa, penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya, perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga, pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya serta sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

"Sembilan misi ini merupakan percepatan, pengembangan dan pemajuan nawacita I dengan konsisten menerapkan trisakti sebagai pijakan strategis operasional dengan senantiasa mengutamakan pembangunan manusia," tutur Mindo dalam sambutannya saat membuka FGD.

Mindo juga mengatakan, struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing percepatan pembangunan infrastruktur dan reformasi yang lebih kuat dan berdaya saing tinggi.

"Dengan fondasi tersebut, pada periode kedua pemerintahan, kita akan teruskan dengan upaya membuat perekonomian menjadi lebih kokoh, produktif, mandiri dan berdaya saing sehingga mampu membuka lebih banyak lagi lapangan kerja, menekan tingkat penganggura terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan dan mengurangi kesenjangan," papar Politisi PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Rahmad Handoyo menegaskan, hasil diskusi tentang ekonomi berbasis gotong royong akan dibawa ke Kongres V PDI Perjuangan. 

"Ketika rumusan itu diputuskan dalam Kongres, maka itu kewajiban kami anggota partai menjalankan. Diskusi ini sangat menarik karena menyangkut ekonomi nasional," kata Rahmad. 

Rahmad menyadari konsep ekonomi gotong royong sudah diamanatkan dalam konstitusi. Ekonomi gotong royong ini merupakan pilar untuk menyejahterakan masyarakat .

Baca: Kongres V Dimajukan, Trimedya: Untuk Hadapi Pilkada 2020

"Seperti koperasi. Koperasi itu harus didirikan dari bawah, harus kesadaran masyarakatnya itu sendiri. Tidak bisa dari atas seperti yang dilakukan zaman Soeharto," jelas dia. 

Politisi asal Boyolali ini menambahkan diskusi tersebut bertujuangan mendengar pandangan sejumlah pihak terkait apakah koperasi, UMKM, pertanian, peternakan dan nelayan sudah menjadi lokomotif ekonomi nasional. 

Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut diantaranya Ketua Majelis Pakar Dewan Koperasi Indonesia Teguh Boediyana, Peneliti Utama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian Pantjar Simatupang, Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional Musbar Mesdi serta Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga.

Quote