Ikuti Kami

Penanganan Papua Harus dengan Orang yang Berhati Tulus

Orang yang menangani Papua bukan orang yang mencari popularitas semata.

Penanganan Papua Harus dengan Orang yang Berhati Tulus
Ketua bidang Kehormatan Partai DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua bidang Kehormatan Partai DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun menyebut masalah di Papua harus ditangani oleh orang yang tepat dan jauh dari politik kepentingan.

"Memang penanganan Papua ini harus orang yang berhati tulus, jangan Papua itu dipakai untuk isu-isu cari jabatan, pangkat, cari segala macam," kata Komarudin.

Baca: Ahok: Rakyat Papua Korban Diskriminasi & Propaganda

Lebih lanjut, anggota Komisi II DPR RI ini menduga rangkaian kerusuhan yang bermula dari persekusi sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang yang sebelumnya memang sudah didesain. Puncaknya agar membuat kondisi dalam negeri memanas.

"Sekarang ada kelompok, Benny Wenda cs lagi bergerak pertemuan di negara-negara pasifik. Nah waktu yang sama di dalam negeri jg bergejolak. Wktu yg sama. Pertanyaan besar ini," ucap Komarudin.

"Mengapa sampai berapa gawat, sampai asrama itu harus diserbu dengan aparat dengan alat lengkap seperti begitu, itu kan cuma berapa orang (di dalam asrama). Tapi kenapa itu dibuat, didramatisir seolah-olah ini dunia sudah mau kiamat. Itu penyebab juga orang terbakar emosi," lanjutnya.

Seperti diketahui, asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan No.10, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (16/8) sore dikepung oleh sejumlah aparat kepolisian dan berbagai organisasi masyarakat mengepung asrama.

Aksi itu buntut dari perusakan bendera yang diduga sengaja dilakukan oleh penghuni asrama mahasiswa Papua.

Dikabarkan senjumlah gas air mata sengaja ditembakan untuk membuat penghuni asrama yang masih bertahan. Ujungnya, sebanyak 43 orang mahasiswa digelandang ke Mapolres Surabaya untuk diperiksa terkait dugaan perusakan bendera.

Komarudin sendiri tak yakin jika perusakan bendera dilakukan oleh mahasiswa Papua. Dia menduga ada pihak yang memang sengaja membenturkan masalah tersebut hingga berujung ricuh di beberapa kota di Indonesia.

"Apakah benar bendera yang jatuh ke selokan itu bensr orang Papua yang buang? Saya tidak terlalu percaya, karena kita di sana kan sering-sering yang begitu-begitu, sudah biasa dengan lagu-lagu itu. Ini kan lagu lama yang biasa diganti penyanyi saja," ucap Komarudin.

Pernyataan Komarudin tak jauh berbeda dari rekan satu partainya, Effendi Simbolon yang juga mengatakan ada gerakan besar yang mendalangi serangkaian insiden ini.

Effendi mengatakan, ada tujuan yang akan dicapai jika kerusuhan terus berlangsung.

Isu Papua Barat merdeka akan terus digelorakan bahkan di dunia internasional melalui argumen pemerintah melakukan tindakan represif dan rasisme terhadap warga Papua.

Untuk itu, dirinya mengingatkan pemerintah agar tidak menganggap remeh persoalan tersebut.

"Model isu internasional seperti ini pengalangan opininya dan ini puncaknya di bulan Desember ketika mereka maju di General Assembly (Majelis Umum) di PBB dan saya ingatkan sekali lagi pemerintah jangan kecolongan, kita adalah wakil tidak tetap Dewan Keamanan PBB tapi hati-hati justru media itu juga yang akan lakukan untuk menyudutkan posisi tawar kita," kata Komarudin.

Baca: Effendi Duga Benny Wenda Jadi Dalang Kerusuhan Papua

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo meyakinkan masyarakat Papua dan Papua Barat bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan mereka. 

"Yakinlah bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan pace (bapak), mace (Ibu), mama-mama di Papua dan Papua Barat," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (19/8).

Quote