Ikuti Kami

Penusukan Wiranto, Teror Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf 

Itu menjadi sinyal agar pemerintah lebih fokus kepada keamanan negara. 

Penusukan Wiranto, Teror Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf 
Insiden Penusukan Menkopolhukam, Wiranto di Serang Banten, Kamis (10/10).

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Anton Dwisunu Hanung Nugrahanto peristiwa penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto menjadi sinyal agar pemerintah lebih fokus kepada keamanan negara. 

Hal itu, lanjutnya, demi menjaga stabilitas politik khususnya menjelang pelantikan Presiden Terpilih Jokowi dan wakilnya Kiai Ma'ruf Amin. Sehingga diperlukan stabilitas yang merupakan kunci alannya sebuah pemerintahan yang baik.

Baca: Penusukan Wiranto, Ancaman Terhadap Pejabat Negara Membesar

Seperti diketahui, penusukan yang menimpa Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum) Wiranto terjadi di lapangan depan Kapolsek Banten Kamis (10/10). Wiranto datang ke Pandeglang Banten untuk meresmikan Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla'ul Anwar di Kampus UNMA Banten.

Namun kejadian naas itu seolah tak bisa ditolak. Serangan teror usaha penusukan ini merupakan kejadian besar jelang pemerintahan baru Jokowi-Amin sehingga perlu mendapat perhatian serius semua pihak. Upaya penyerangan terhadap mantan Panglima ABRI itu terjadi saat Wiranto berada di Alun-alun Menes, Pandeglang.

Lebih lanjut, kader banteng yang akrab disapa Bang Anton itupun menambahkan bahwa persoalan upaya penusukan terhadap Menkopol Wiranto bagaimana pun bentuknya merupakan serangan terhadap negara.

"Artinya gerakan ini tidak bisa dianggap sepele lagi, kita harus lihat apakah serangan ini spontan dari individu atau bagian dari upaya jahat terorganisir. Ini kita tunggu perkembangannya," tandas Bung Anton, Kamis.

Baca: Penusukan Pejabat Negara Bukti Bahaya Ideologis Makin Nyata 

Anton juga mendesak negara harus mengambil langkah selanjutnya dengan segera mengumumkan kesiagaan keamanan dimana puncaknya yaitu pada pelantikan Presiden 20 Oktober 2019 mendatang.

"Pihak keamanan harus memperkuat kesiagaan di lapangan juga laporan-laporan intelijen soal keamanan negara harus lebih intens serta tepat, bila tidak kasus ini akan terulang lagi," Anton menegaskan. (Fina)

Quote