Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Putra Nababan mengajak generasi muda mengambil peran dalam kemerdekaan ini dengan menggali dan mengenali talenta yang dimiliki.
Menurut Putra, jika generasi muda berkarya dan bekerja sesuai dengan minat dan bakat mereka, maka beban Negara pasti berkurang dan bakal Ada terobosan baru yang membawa manfaat HUTAMA orang.
Baca: Putra Menuju Senayan, Tantangan dan Pengalaman Berharga
"What can you do for your country? Apa yang bisa kamu lakukan untuk negeri ini? Jawabannya temukan minat dan bakatmu. Dan kerjakan itu, “ ujar anggota DPR terpilih dari dapil Jakarta Timur ini dihadapan ratusan mahasiswa dalam sebuah diskusi Minggu (18/3) sore.
Menurutnya, Presiden Jokowi dalam lima tahun ke depan akan fokus di talenta Indonesia, bukan hanya membangun infrastruktur saja. “Beliau sekarang akan fokus bangun manusia. Talenta Indonesia," ujar Putra.
Mantan wartawan yang pernah dinobatkan sebagai penyiar terbaik selama 4 tahun berturut-turut ini mengatakan, dengan mengetahui minat dan bakat yang dimiliki maka ke depannya Indonesia tidak lagi dipenuhi oleh orang-orang yang bertindak konsumtif tapi juga bisa menciptakan sesuatu.
Putra lantas menyebutkan bahwa berdasarkan Global Talent Competitiveness Index, saat ini Indonesia berada di peringkat ke 77. Hal ini, menurutnya yang membuat adanya jurang antara supply (pasokan) dan demand (kebutuhan).
"Ini yang membuat kita juga harus mengerti kebutuhan pasar seperti apa. Setelah itu, kamu kerjakan apa yang sesuai dengan minat dan bakatmu. Jangan memaksakan diri," tegas mantan Pemimpin Redaksi Metro TV ini.
"Saya lama di industri, saya lama di demand side bukan supply side. Karena permintaan dan tantangan itu kompetisinya berat sekali. Jadi kalau kalian tidak mengerjakannya dari hati maka besar kemungkinan kalian kalah dalam kompetisi," tambahnya.
Lebih lanjut, Putra mengatakan menemukan bakat dan minat saja tidak cukup untuk membangun bangsa.
Baca: Unik, Putra Hadirkan Membatik di Tengah Perlombaan 17-an
Untuk itu dia menegaskan hal itu harus disertai dengan kegigihan, meski gagal, bukan berarti harus berhenti dan menyerah.
"Gigih itu yang dimiliki oleh para bapak bangsa kita, para pejuang itu gigih. Karena buat saya jatuh dan gagal itu hal yang biasa. Tapi tantangannya adalah seberapa cepat engkau dapat bangkit lagi dan kembali berjuang untuk sukses. Jadi ayo kita generasi muda bikin bangga Indonesia," pungkasnya.
