Jakarta, Gesuri.id - Di tengah-tengah semaraknya berbagai perlombaan perayaan 17 Agustus yang diadakan PDI Perjuangan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8) ada sebuah kegiatan unik yang berlangsung yakni membatik.
Penggagasnya adalah Putra Nababan, anggota DPR terpilih periode 2019-2024.
Baca: Puan Ajak Negara-Negara Pasifik Kolaborasi dalam Budaya
“Bahagia rasanya bisa mengajak rekan-rekan PDI Perjuangan untuk membatik bersama. Ini upaya kita melestarikan dan mengembangkan budaya asli Indonesia,” kata Putra ketika ditemui di tenda membatik usai mengikuti upacara bendera dengan inspektur upacara Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Putra Nababan mengakui, memang tidak lazim untuk mengajak masyarakat membatik di saat banyak kegiatan perlombaan 17an seperti balap karung, lomba makan kerupuk, manjat pohon pinang hingga tarik tambang.
“Awalnya sempat ragu. Tapi seperti kata Pak Sekjen bahwa sebagai anak bangsa yang juga kader partai, kita tidak boleh meninggalkan budaya bangsa. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi,” tutur Putra yang hadir di upacara bendera ditemani anak laki-lakinya.
Di luar dugaan, peminat kegiatan membatik ini cukup banyak. Dari pantauan Gesuri, tidak saja kaum ibu yang menjajal kemampuan membatik, tapi bapak-bapak juga ikut mewarnai.
Bahkan sejumlah fungsionaris DPP seperti Djarot Saiful Hidayat dan Sri Rahayu juga nampak gembira ikut duduk lesehan membatik.
“Kegiatan membatik ini harus terus dikembangkan di tengah-tengah masyarakat. Design kain batik bisa dibuat yang riil maupun dalam bentuk karikatur,” kata Sri Rahayu, Ketua DPP bidang Kesehatan Perempuan dan Anak.
Menurut Putra, PDI Perjuangan dan para kadernya adalah partai yang paling getol menonjolkan budaya asli Indonesia di tengah-tengah begitu banyak budaya asing yang ditawarkan melalui media sosial dan wadah-wadah lainnya.
Apalagi, Presiden Jokowi yang juga adalah kader PDI Perjuangan paling sering menggunakan busana adat Indonesia seperti yang dikenakan di gedung DPR dan saat detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka.
“Saya yakin, generasi muda Indonesia dengan bangga dan kreatif akan mengembangkan budaya bangsa ini sehingga tidak punah di telan zaman. Caranya bisa macam-macam termasuk menggunakan platform digital di media sosial,” ujar mantan pemimpin redaksi dan penyiar televisi ini.
Baca: Putra Ajak Masyarakat Membatik untuk Lestarikan Budaya
Ke depan, Putra berharap keterampilan membatik yang dijalankan kaum ibu di Ibukota bisa dipasarkan dan membawa keuntungan ekonomi bagi mereka.
“Dengan begitu, membatik bukan cuma sekedar kegiatan mengisi waktu luang oleh ibu-ibu Jakarta, tapi hasil kerjanya bisa dijual,” kata Putra bersemangat.
