Ikuti Kami

Repdem Jateng Komitmen Bela Hak-hak Wong Cilik

Repdem Jateng terus memperkuat peran sebagai wadah advokasi, pendidikan politik kerakyatan, serta gerakan sosial.

Repdem Jateng Komitmen Bela Hak-hak Wong Cilik
Ketua Repdem Jateng Fadhil Kirom.

Jakarta, Gesuri.id - Repdem Jateng komitmen tetap dalam wadah organisasinya sebagai gerakan akar rumput untuk membela hak-hak rakyat kecil (wong cilik).

Apalagi di usianya yang menginjak 21 tahun, Repdem Jateng yang di punggawai Fadhil Kirom, Sekretaris Faqih, dan Bendahara Ferri Anggrianto. Repdem Jateng terus memperkuat peran sebagai wadah advokasi, pendidikan politik kerakyatan, serta gerakan sosial tetap konsisten berpihak pada perjuangan wong cilik (kaum bawah).

Hal ini lebih dari dua dekade keberadaan Repdem Jateng yang tetap eksis sebagai militansi kader-kader muda yang selalu p memperjuangkan nilai demokrasi, keadilan sosial, dan keberpihakan pada rakyat di Jawa Tengah.

Baca: Gerakan Menanam Pohon Harus Jadi Kesadaran Kolektif Bangsa

Ketua Repdem Jateng Fadhil Kirom menegaskan bahwa usia 21 tahun bukan sekadar perayaan, tetapi momentum memperkuat komitmen gerakan yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat kecil.

“Repdem lahir untuk membela wong cilik, dan itu tidak akan berubah. Agenda kerakyatan adalah nafas organisasi ini, dan akan terus kami jaga,” kata Fadhil Kirom, Kamis, 04 Desember 2025.

Apalagi Repdem sejak awal dibentuk sebagai badan relawan perjuangan politik rakyat yang lahir dari semangat reformasi. Organisasi ini menjadi ruang bagi aktivis sosial, mahasiswa, pemuda, dan elemen progresif untuk mengkonsolidasi gerakan diantaranya, Anti-ketidakadilan, Anti-penindasan struktural, hingga Mendorong kebijakan berpihak pada masyarakat kelas bawah.

” Di Jawa Tengah, Repdem tumbuh menjadi kekuatan yang aktif turun ke lapangan merespons persoalan rakyat. Jalan advokasi panjang itulah yang menjadikan Repdem Jateng dikenal sebagai gerakan yang tidak hanya berbicara, tetapi bekerja konkret,” jelas Fadhil Kirom.

Sementara Bendahara Repdem Jateng Ferri Anggrianto menambahkan, bahwa keberadaan Repdem sebagai advokasi Sosial untuk Wong Cilik.Termasuk dalam isu-isu masyarakat kecil. Beberapa fokus advokasi yang dikawal.

Diantaranya, ungkap Ferri advokasi dalam sengketa tanah dan konflik agraria, perlindungan buruh pabrik dan pekerja informal, Akses layanan kesehatan dan bantuan sosial, Pendampingan keluarga miskin dalam persoalan hukum

“Termasuk advokasi masyarakat pesisir, petani, hingga pedagang kecil, Gerakan ini dilakukan melalui, Konsultasi hukum gratis. Pendampingan lapangan, Mobilisasi solidaritas, penjembatan dengan pemerintah daerah. Ini menunjukan bahwa Repdem Jateng membuktikan advokasi yang dilakukan bukan berhenti di meja, tetapi hadir di tengah problem rakyat” kata Ferri.

Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan

Ferri Anggrianto yang juga sebagai anggota DPRD Brebes dan menjabat Ketua Komisi IV menjelaskan, selama 21 tahun, Repdem Jateng konsisten mendorong kesadaran politik rakyat. Program-program seperti, Sekolah Demokrasi Desa, Diskusi publik & kajian kritis, Workshop literasi hukum dan hak warga, dan Kelas kepemimpinan kader muda, Menjadi ruang pembelajaran untuk memperkuat demokrasi dari bawah.

“Kami juga tanggap bencana dan kegiatan kemanusiaan. Seperti kami cepat bergerak dalam situasi bencana dan kesulitan sosial. Bantuan logistik dan makanan siap saji, mendirikan dapur umum relawan, pendampingan korban bencana, gerakan donor darah dan kesehatan masyarakat,” jelas Ferri.

Repdem Jateng hingga saat ini terus melakukan penguatan kader dan sistem advokasi menjadi fokus ke depan. Repdem Jateng juga menegaskan pentingnya kemandirian organisasi dalam menggerakkan program sosial.

“Repdem bukan hanya organisasi politik, tetapi rumah perjuangan bagi mereka yang ingin membela rakyat secara nyata,” pungkasnya

Quote