Ikuti Kami

PDI Perjuangan DIY : Jaga Kebhinekaan, Tolak Penistaan!

PDI Perjuangan DIY bahkan mengeluarkan enam sikap dalam rangka merespon ceramah UAS yang dipandang menodai agama itu.

PDI Perjuangan DIY : Jaga Kebhinekaan, Tolak Penistaan!
Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Nuryadi (tengah).

Jakarta, Gesuri.id - Ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) tentang salib menuai reaksi dari beragam kalangan. Beberapa pihak melaporkan Somad ke polisi karena menilai ceramahnya menodai agama.

DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), merupakan salah satu pihak yang bereaksi terhadap ceramah UAS tersebut. PDI Perjuangan DIY bahkan mengeluarkan enam sikap dalam rangka merespon ceramah UAS yang dipandang menodai agama itu.

Salah satu sikap PDI Perjuangan DIY tersebut adalah bahwa ceramah UAS tidak hanya melukai kaum Nasrani, tapi juga mencederai komitmen dalam berbangsa yakni Bhinneka Tunggal Ika.

Mengapa PDI Perjuangan DIY begitu responsif terhadap ceramah UAS tersebut? 

Berikut wawancara Gesuri dengan Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Nuryadi, baru-baru ini.

Mengapa PDI Perjuangan DIY sangat responsif terhadap ceramah UAS?

Itu adalah komitmen kami sebagai kader PDI Perjuangan dalam menjaga kebhinekaan dan toleransi diantara anak bangsa. Seharusnya sikap seperti ini bukan hanya ditunjukkan oleh DPD DIY, tapi oleh semua kader PDI Perjuangan di negeri ini.

Sebab ceramah atau pernyataan UAS itu tidak menyejukkan. Sehingga itu tak baik bagi bangsa yang bhinneka ini. 

Jadi, respon itu merupakan komitmen menjaga kebhinekaan?

Betul. Sebab pernyataan yang menistakan atau menghina suatu agama itu sangat melukai kebhinekaan. 

Dan yang perlu dicatat, kami tak hanya mempersoalkan ceramah UAS. PDI Perjuangan DIY juga mengecam khotbah Pendeta di Jawa Timur yang menyinggung ibadah haji umat Islam. 

Jadi, kami ini betul-betul menjaga kebhinekaan dan Pancasila, bukan membela agama tertentu. Karena itu, kami mengecam penistaan terhadap agama apapun oleh pihak manapun. 

Saat ini UAS sudah dilaporkan ke Polisi oleh beberapa pihak. Apa tanggapan PDI Perjuangan DIY?

Ya, negara kita memang negara hukum. Sehingga hukum memang harus ditegakkan. 

Tapi bagi kami, itu bukan yang terpenting. Yang terpenting bagi kami adalah semua pihak harus mengendalikan perilaku dan pernyataannya agar jangan sampai menyakiti perasaan kelompok masyarakat lainnya. 

Kami ingin bangsa ini kondusif, kami ingin harmoni. Jadi kami berusaha untuk mengupayakan semua pihak sadar akan pentingnya harmoni dan toleransi dalam kebhinekaan. 

Soal hukum, kami tak ingin terlalu masuk ke ranah itu. Sebab, kami tak mau dianggap membalas dendam atas kasus Ahok dulu. Padahal kami memang bukan partai pendendam. 

Lalu, bagi UAS sendiri, menurut PDI Perjuangan DIY tindakan seperti apa yang harus dilakukan terhadapnya?

Kami lebih menyoroti status yang bersangkutan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Beliau kan bekerja di UIN Sultan Syarif Kasim Riau. 

Seharusnya sebagai ASN, dia membangun persatuan, bukan menebar penghinaan. 

Menurut kami, pihak yang berwenang harus menegur beliau. Sebab kami yakin, dengan perkataannya itu, dia sudah melanggar sumpah sebagai ASN.

Quote