Ikuti Kami

Adian Tak Peduli Isu Vaksin Nusantara, Tetap Disuntik Kedua

"Saya tidak mau masuk pada perdebatan itu ya. Pilihan saya apa, sekian jenis vaksin sebelumnya saya tidak bisa".

Adian Tak Peduli Isu Vaksin Nusantara, Tetap Disuntik Kedua
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menegaskan tak ingin terlibat dalam perdebatan ihwal prosedur ilmiah vaksin Nusantara berbasis platform sel dendritik. 

Baca: Adian Napitupulu Ikut Relawan Vaksin Nusantara Karena Ini..

Pada Kamis (22/4), terbukti, Adian menerima penyuntikan kembali sel dendritik dari sampel sel darahnya yang telah diambil pada pekan lalu.

Menurut Adian, penyuntikan sel dendritik ini adalah satu-satunya metode yang tersedia bagi orang komorbid seperti dirinya yang sudah memakai lima ring jantung.

"Saya tidak mau masuk pada perdebatan itu ya. Pilihan saya apa, sekian jenis vaksin sebelumnya saya tidak bisa," kata Adian di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis.

Adian mengaku telah mencari informasi ihwal vaksin-vaksin lain. Dari pencarian itu, Adian mengatakan ia tak memiliki pilihan selain penyuntikan sel dendritik ini.

"Saya kan harus bertanggung jawab terhadap tubuh saya. Saya akan mencari ke mana pun bagaimana pun untuk dapat vaksin buat saya, itu aja," ucapnya.

Adian mengatakan perdebatan ilmiah mestinya diselesaikan secara ilmiah. Misalnya diadu lewat jurnal atau forum ilmiah lainnya. Namun ia meyakini metode sel dendritik yang dibesut mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini bukan cara main-main.

"Makanya saya dengan istri, dua-duanya kami divaksin di sini," ujarnya.

Baca: Ini Serius! Ancaman Corona dari India Semakin Nyata

Adian juga irit mengomentari anggapan bahwa penelitian sel dendritik ini tak bisa disebut vaksin. Apalagi setelah adanya nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan TNI Angkatan Darat mengenai penelitian sel dendritik.

Menurut Adian, definisi vaksin itu pun terus berkembang dari waktu ke waktu. Yakni dari yang awalnya berasal dari virus yang mati, virus yang hidup, virus setengah hidup, vaksin biosintetik, dan sebagainya. "Saya enggak mau masuk pada perdebatan itu. Biarlah itu jadi perdebatan para scientist, lah. Yang saya tahu rakyat lapar, berhentilah bertengkar," ucap Adian. Dilansir dari tempo.

Quote