Ikuti Kami

Bahasa Gaul dan 'Handphone' Bentuk Penjajahan Masa Kini

Saat ini sudah banyak generasi muda yang mengingkari komitmen Sumpah Pemuda.

Bahasa Gaul dan 'Handphone' Bentuk Penjajahan Masa Kini
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.

Malang, Gesuri.id - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengatakan, generasi muda seharusnya tidak hanya memperingati hari Sumpah Pemuda, namun juga memaknai arti penting dari Sumpah Pemuda. Hal itu diungkapkan saat menjadi pembicara di depan mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Senin (5/11). 

Baca: Puncak Acara 90 Tahun Sumpah Pemuda, Perkuat Cinta Tanah Air

Menurutnya, saat ini sudah banyak generasi muda yang mengingkari komitmen Sumpah Pemuda. Contohnya yang seharusnya menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia tergeser dengan adanya bahasa gaul, bahasa prokem, dan bahasa slang.

"Indonesia ditakdirkan menjadi negeri kaya raya sehingga membuat bangsa lain melakukan ekspansi, imperialisme dan kolonialisme. Salah satu cara yang dilakukannya adalah politik pecah belah. Dari situ lalu muncul kesadaran yang dilakukan persatuan-persatuaan pemuda yang akhirnya mewujudkan Sumpah Pemuda," kata Basarah. 

Basarah mengimbau pada jaman kolonial bentuk musuh bangsa mudah dilihat, saat ini bentuk penjajahan yang terjadi sulit terdeteksi karena bentuknya lebih pada isu atau pemberitaan yang mengadu domba bangsa sendiri.

"Hari ini penjajahan tidak berhenti. Bung Karno pernah berkata bahwa di masa depan perjuangan akan lebih sulit karena menghadapi bangsa sendiri. Bentuk penjajahan saat ini adalah Neo Imperialisme politi Devide Et Impera jilid tiga,” ujar Basarah. 

Baca: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ini Pesan Presiden Jokowi

Basarah menyebut, salah satu media yang digunakan oleh penjajah untuk memecah belah saat ini adalah pesawat gawai atau handphone. Menurutnya, untuk menjadi bangsa besar harus berpegang teguh pada falsafah pancasila agar tidak terombang-ambing.

“Hanya dengan dua jari bisa merajalela kemana-mana. Dua ideologi liberalisme dan kapitalisme yang membawa kebebasan sebebas bebasnya sehingga tidak ada aturan di muka bumi ini untuk melarang  termasuk melakukan LGBT,” tandas Basarah.

Quote