Ikuti Kami

Banteng Jabar Gelar Lomba Cerdas Cepat Pemahaman Al'Quran

Suasana lomba semakin heboh dan meriah saat para supporter dari keempat grup tadi memberikan dukungannya.

Banteng Jabar Gelar Lomba Cerdas Cepat Pemahaman Al'Quran
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono.

Bandung, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengundang para sopir angkot, ojek online (Ojol), tukang parkir, komunitas punk dan tukang becak untuk beradu pintar memahami isi kandungan Al’Quran.

Melalui acara yang dikemas dengan Lomba Cerdas Cermat Pemahaman AlQuran Antar Wong Cilik, yang diadakan di kantor DPD PDI Perjuangan Jabar, Bandung, Sabtu (15/4), mereka tampak antusias mengikuti acara tersebut.

Terutama, pada sesi babak rebutan, dimana setiap peserta dari 4 kategori wong cilik tadi beradu cepat menekan tombol sebagai pertanda siap menjawab.

Baca: Ono Desak Pemkab Cirebon Segera Perbaiki Jalan Yang Rusak

Suasana lomba semakin heboh dan meriah saat para supporter dari keempat grup tadi memberikan dukungannya.

Tentu dengan yel yel nya yang khas masing-masing kelompok. Salah satunya, disuarakan dengan lantang dari supporter Ojol.

“Salam Satu Aspal. Siap Melayani. Siap untuk Menang. Yes Yes Yes!”, begitu salah satu bunyi yel yel yang bergema di ruangan acara.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono menjelaskan, kegiatan ini sengaja digelar, selain dalam rangka ikut menyemarkkan Ramadhan sebagai bulan suci umat Islam, juga dalam rangka memberi pesan tentang pentingnya semangat untuk terus mau belajar.

Termasuk belajar ilmu Al-Quran.

“Sebagai partai nasionalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, PDIP tentu ingin ikut ambil bagian, selain dalam kontek syiar ibadah yang bersifat mahdhoh atau ritual, tapi juga ibadah yang bersifat sosial seperti berbagi, tolong menolong, dan yang tak kalah penting adalah semangat merajut kebersamaan, persaudaraan dan persatuan,” kata Ono kepada awak media.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Ono ini, PDI Perjuangan adalah partai wong cilik, dan memiliki program khusus untuk wong cilik lomba yang digelar pun melibatkan mereka sebagai pesertanya.

Selain itu, lanjut dia, melalui kegiatan itu dirinya ingin memberi pesan kepada publik, bahwa siapapun tak boleh melihat seseorang itu hanya dari penampilan atau jenis pekerjaan.

Terbukti, lewat acara tersebut, orang yang mungkin selama ini dianggap tak berpendidikan dan rendahan, ternyata mampu menjawab sejumlah pertanyaan seputar isi alQuran.

“Dengan kata lain, jangan suka menganggap enteng dan rendah kepada orang hanya dari penampilan. Tapi, yang juga penting dari kegiatan ini adalah untuk memberi pesan bahwa agama, khususnya Islam, bukan hanya milik ustad, kiai, atau orang berpendidikan tinggi saja, tapi juga menjadi milik wong cilik seperti tukang becak, sopir angkot dan tukang parkir,” tegasnya.

Baca: PDI Perjuangan Sumenep Konsolidasi Kader hingga Tingkat PAC

Sementara itu, salah seorang peserta lomba dari kategori Ojol mengaku senang diundang PDI Perjuangan Jabar untuk menjadi peserta lomba.

Selain, bermanfaat dalam menumbuhkan semangat untuk terus belajar, juga sangat baik buat kepentingan menjaga kebersamaan dan persatuan.

“Terimakasih Kang Ono sudah mengambil inisiatif ini. Kami semua senang. Selain dapat hadiah, kami juga merasa sudah dipersatukan lewat acara ini. Semoga acara serupa bisa diadakan lagi pada Ramadhan tahun depan,” ungkap Asep, juru bicara dari grup Ojol.

Quote