Jembrana, Gesuri.id – Senyum lega akhirnya menghiasi wajah warga Muluk Tunjung, Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung, Jembrana. Setelah hampir tiga tahun terisolasi karena jalan jebol, akses utama menuju kampung mereka kini kembali bisa dilalui.
Lebih dari 100 kepala keluarga (KK) yang sebelumnya harus bersusah payah mengangkut hasil kebun atau bahkan berjalan kaki untuk beraktivitas, kini bisa bernapas lega. Jalan penghubung yang lama rusak parah itu selesai dibangun hanya dalam waktu sepuluh hari.
Kabar baik ini bermula dari sebuah momen sederhana. Saat menghadiri hajatan warga di Palunganbatu, Bupati Jembrana yang merupakan kader PDI Perjuangan, I Made Kembang Hartawan menyaksikan langsung kondisi jalan yang tak kunjung tersentuh perbaikan. Dari situ, lahirlah janji yang segera ditepati. Melalui Dinas Pekerjaan Umum, perbaikan jalan dengan box culvert segera dikerjakan.
“Saya mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada bapak bupati yang telah sigap memperbaiki jalan ini. Kini perekonomian warga kami bisa lancar kembali,” ungkap I Made Pernama, warga setempat dengan mata berbinar, Jumat (5/9).
Baginya, jalan bukan sekadar infrastruktur, melainkan nadi kehidupan kampung. Dari akses inilah anak-anak bisa berangkat sekolah tanpa rasa waswas, dan hasil bumi bisa dipasarkan tanpa hambatan. “Sebelumnya, kami benar-benar terisolir. Sekarang rasanya seperti lahir kembali,” imbuhnya.
Perbekel Desa Batuagung, I Nyoman Sudarma, juga menyampaikan apresiasi serupa. Ia menilai langkah cepat Bupati Kembang sebagai wujud kepemimpinan yang hadir di tengah rakyat. “Astungkara, jalan jebol yang hampir tiga tahun tidak tersentuh kini sudah diperbaiki. Warga bisa kembali beraktivitas dengan lancar,” katanya.
Kisah ini sekaligus menunjukkan wajah politik kerakyatan yang dijalankan kader PDI Perjuangan di daerah. Bupati Kembang tak hanya menyapa warganya, tetapi juga memastikan aspirasi segera ditindaklanjuti.
Bagi warga Muluk Tunjung, jalan yang kembali bisa dilalui ini lebih dari sekadar beton dan box culvert. Ia adalah simbol kepedulian, bukti bahwa janji pemimpin tak berhenti di kata-kata.