Tarakan, Gesuri.id – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan Kalimantan Utara (Kaltara), Deddy Sitorus, dinilai sebagai figur politisi yang konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat, baik di wilayah perkotaan maupun pedalaman.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan, Markus Minggu, menyebut Deddy Sitorus sebagai sosok langka di dunia politik karena kiprah dan komitmennya yang nyata. Sejak periode pertamanya di Senayan, Deddy dikenal memperjuangkan pembangunan infrastruktur, pendidikan, hingga bantuan sosial bagi warga Kaltara.
“Bang Deddy Sitorus ini banyak membantu dan memperjuangkan masyarakat Kaltara, termasuk pelosok,” ujar Markus, Senin (8/9/2025).
Bagi masyarakat pedalaman, kiprah Deddy terasa nyata lewat program elektrifikasi desa. Ia mendorong agar desa-desa yang gelap bisa segera berlistrik, hingga kini 95 persen desa di Kaltara sudah menikmati aliran listrik. Komitmennya bahkan diwujudkan sebelum pelantikan sebagai anggota DPR RI.
Di bidang pendidikan, Deddy Sitorus aktif memperjuangkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa SD, SMP, hingga SMA. Sementara untuk masyarakat Toraja di Tarakan, ia menyalurkan bantuan fasilitas berupa kursi, tenda, dan perlengkapan penunjang acara keagamaan.
Saat pandemi COVID-19, Deddy juga tercatat sebagai salah satu legislator yang cepat beradaptasi. Ia menghentikan agenda kunjungan ke desa-desa dan mengalihkan fokus untuk memobilisasi distribusi vaksin. Hasilnya, Kaltara menjadi provinsi pertama dengan distribusi vaksin terbanyak, yang berdampak besar menekan angka korban jiwa.
Tidak hanya itu, Deddy turut mengatasi kelangkaan BBM dan LPG di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan. Lewat desakan kerasnya di Komisi VI DPR RI, Pertamina bahkan sampai menyewa pesawat untuk mendistribusikan BBM dan, secara fenomenal, tabung LPG dengan jalur udara—yang disebut sebagai terobosan pertama di dunia.
Kini, di periode keduanya, Deddy terus mengawal proyek strategis seperti jalan tembus Malinau–Krayan, pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Mangku Padi di Bulungan, serta proyek dua PLTA raksasa di Sungai Kayan dan Mentarang. Semua itu diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus menyerap tenaga kerja lokal.
Menurut Markus Minggu, komitmen Deddy Sitorus menjadikannya dekat dengan masyarakat, dari kota hingga pedalaman. “Beliau adalah orang kota yang tidak jaim merangkul, bahkan memeluk masyarakat pedalaman,” tutup Markus.
