Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Rokhmin Dahuri menilai Kabupaten Gresik memiliki posisi strategis untuk menjadi model pembangunan agro-maritim berkelanjutan di Indonesia.
Menurutnya, potensi sumber daya alam pesisir dan tata kelola yang baik menjadikan Gresik sebagai daerah yang mampu memadukan kemajuan industri dengan keberlanjutan lingkungan.
“Dengan tata kelola yang baik dan kolaborasi yang solid, Gresik bisa menjadi contoh kabupaten pesisir modern yang memadukan industrialisasi dengan keberlanjutan sumber daya laut,” kata Rokhmin, dikutip pada Jumat (31/10/2025).
Rokhmin menekankan pentingnya kolaborasi penta-helix, yakni sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media dalam memperkuat daya saing daerah di tengah tantangan global. Ia meyakini pendekatan tersebut akan menciptakan ekosistem pembangunan pesisir yang tangguh dan inklusif.
Dalam kesempatan itu, ia juga mendengarkan berbagai aspirasi dari Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, salah satunya terkait kebijakan subsidi pupuk bagi sektor perikanan yang selama ini menjadi kebutuhan utama petambak di wilayah tersebut.
Bupati Yani menegaskan bahwa kebutuhan akan subsidi pupuk merupakan kunci peningkatan produktivitas tambak, terutama tambak bandeng yang menjadi andalan Kabupaten Gresik.
“Kalau subsidi pupuk, khususnya SP-36, bisa diberikan kembali mulai tahun 2026, saya yakin produktivitas tambak bandeng kita akan meningkat tajam. Ini akan berpengaruh langsung pada kesejahteraan petambak dan ketahanan pangan nasional,” ujar Bupati Yani.
Selain itu, Bupati Yani juga menyoroti pentingnya payung hukum di wilayah pesisir untuk mengoptimalkan potensi pendapatan daerah, serta menegaskan keberlanjutan program Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBUN) sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat pesisir.
“SPBN ini menjadi napas baru bagi nelayan kita. Persoalan BBM yang dulu sulit, kini sudah terjawab. Pemerintah hadir untuk memastikan nelayan tidak lagi bekerja dalam tekanan biaya tinggi,” ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, sektor budidaya menunjukkan keunggulan signifikan pada komoditas bandeng. Pada tahun 2023, produksi bandeng Gresik menyumbang 55,87% dari total produksi bandeng Jawa Timur dan 11,71% dari skala nasional.
Sementara pada tahun 2024, kontribusinya tetap tinggi yaknin55,37% untuk Jawa Timur dan 11,4% di tingkat nasional.
Rokhmin menilai capaian tersebut menjadi bukti kuat bahwa Gresik memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan sebagai pusat ekonomi pesisir berkelanjutan di Indonesia.

















































































