Semarang Gesuri.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung usul Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Abdul Halim Iskandar agar pengabdian mahasiswa di desa menjadi prasyarat kelulusan pengganti skripsi.
Ganjar mengatakan, ide tersebut usulan yang sangat bagus, agar pembangunan di desa semakin cepat.
“Ini ide yang sangat bagus. Saya mendukung penuh ide ini karena desa memang butuh kaum-kaum cendekiawan untuk maju. Berbagai persoalan bisa terrumuskan dengan baik, perencanaan pembangunan berkelanjutan dan berbasis riset. Pengabdian di desa bisa menjadi tugas akhir yang konkret,” kata Ganjar saat menghadiri acara Rapat Kerja Percepatan Penyaluran Dana Desa di Holy Stadium, Grand Marina Bay Semarang, Selasa (18/2).
Di Jawa Tengah, lanjut dia, potensi sumber daya pendidikan tinggi sangat besar. Beberapa perguruan tinggi sudah banyak berkecimpung dalam pembangunan di desa.
“Ada yang menggarap desa wisata, desa tangguh bencana dan lainnya. Dengan program ini, maka pendampingan masyarakat desa akan semakin sempurna,” tutup Ganjar.
Sementara itu Abdul menyatakan usulan ini sesuai dengan program Merdeka Belajar yang dicanangkan Kemendikbud.
“Saya sudah sampaikan ke Kemendikbud agar mahasiswa bisa mengabdi di desa untuk mengaplikasikan ilmunya dan membantu desa cepat berkembang. Jadi nanti para kepala desa bisa memanfaatkan program ini. Mahasiswa yang datang, bisa diajak berdiskusi untuk menyelesaikan masalah desa dan menyusun program-program pembangunan di desa,” terang Abdul.
Untuk diketahui, dalam acara Rakor Percepatan Penyaluran Dana Desa tersebut juga dihadiri Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto, Direktur Pertamina Nicke Widyawati, dan jajaran tamu penting lainnya. Seluruh kepala desa, camat, bupati/wali kota juga hadir dalam acara tersebut.