Ikuti Kami

Ganjar Janji Bayarkan Paket C untuk Guru Ngaji yang Tak Lulus SMA di Boyolali

Ganjar pun berjanji untuk membantu dan membiayai guru itu ambil paket C.

Ganjar Janji Bayarkan Paket C untuk Guru Ngaji yang Tak Lulus SMA di Boyolali
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Ada momen menarik ketika calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan sosialisasi program KTP Sakti di hadapan ribuan relawan dan nelayan yang hadir di lapangan Bangsalan, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah. Ganjar janji membayarkan guru ngaji yang tak lulus SMA untuk ambil paket C.

Mulanya, Ganjar memberikan kesempatan bagi para relawan yang salah satunya seorang guru ngaji untuk memberikan pertanyaann terkait program-program yang dihadirkan oleh pasangan Ganjar Mahfud.

Saat itu, Ganjar menanyakan pendidikan terakhir dari sang guru ngaji. Namun, guru ngaji itu mengatakan ia tak lulus SMA akibat mengidap syaraf kejepit.

Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram

"Sekolahnya apa?,” tanya Ganjar ke guru ngaji.

“Alhamdulillah sampai SMA saya tidak lulus, masalahnya mau ujian saya jatuh dari sepeda yang mengakibatkan syaraf kejepit,” jawab guru ngaji.

“SMA nya ndak lulus?,” tanya Ganjar.

“Engga,” ujar guru ngaji.

Saat mendengar guru ngaji itu tak lulus SMA, Ganjar pun menawarkan untuk menyelesaikan pendidikan SMA itu dengan paket C. Ganjar pun berjanji untuk membantu dan membiayai guru itu ambil paket C.

Ganjar pun menegaskan, tidak ada kata terlambat untuk mengejar pendidikan. Ia menegaskan mau kaum muda atau tua pendidikan merupakan hal yang penting.

“Mau kejar paket C?,” tanya Ganjar.

Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

“Sudah terlalu tua ini pak,” ujar guru ngaji.

“Belajar itu sampe tua, ndak boleh berhenti, pengen ora? Mau bantu kejar paket C? Tak biayai, paham loh ya,” tegas Ganjar.

Ganjar pun menitipkan pesan kepada guru ngaji itu untuk terus mengajarkan kepada anak-anak tentang artinya kebaikan, budi pekerti dan saling menghormati antar sesama.

“Sing penting jenengan ajarkan pada anak-anak kita kebaikan, budi pekerti. Kalau kita beda agama, suku, golongan, ras, diajari anak-anak untuk selalu hormat. Wong kalau tidak sodara seagama, ya dia sodara sekemanusiaan nggeh to? Nah itu dari guru-guru ngaji,” jelas Ganjar.

Quote