Ikuti Kami

HaloPuan Gelar Sosialisasi Dampak Buruk Stunting di Sukabumi

Kegiatan yang bertujuan mensosialisasikan dampak buruk stunting dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak-anak.

HaloPuan Gelar Sosialisasi Dampak Buruk Stunting di Sukabumi
Sosialisasi dampak buruk stuntig di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/10).

Sukabumi, Gesuri.id - HaloPuan menggelar sosialisasi dampak buruk stuntig di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/10).

Kegiatan yang bertujuan mensosialisasikan dampak buruk stunting dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak-anak ini dilaksanakan bersama DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi, sebelumnya dilakukan di Kota Garut, Jawa Barat.

Baca: Solo Targetkan Nol Stunting Pada Tahun 2022

Di hadapan 100 balita dan ibu hamil relawan HaloPuan, Poppy Astari dalam sambutannya mengatakan angka prevalensi stunting di Kota Sukabumi turun dari 15,6% pada 2019 menjadi 7,3% pada 2020.

"Meskipun demikian, tetap dibutuhkan kewaspadaan karena pandemi Covid-19 bisa saja menaikkan kembali prevalensi," ujar Poppy Astari.

Poppy menyebutkan, dalam sosialisasi Gerakan Melawan Stunting ini, HaloPuan membawa gagasan pemberian bubuk kelor sebagai asupan makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil. Selain itu pihaknya juga memberikan 100 paket sembako dan bubuk daun kelor kepada warga.

Menurut Poppy, daun kelor atau moringa oleifera telah ditetapkan WHO sebagai makanan super karena kaya dengan mikronutrisi, seperti berbagai vitamin dan serat selain juga mengandung protein yang tinggi. WHO telah memanfaatkan bubuk kelor untuk memerangi kelaparan dan malnutrisi di Afrika.

"HaloPuan telah membuktikan bubuk kelor mampu meningkatkan massa tumbuh balita," kata Poppy seraya menyitir hasil monitoring HaloPuan di Desa Sukajaya, Kabupaten Garut, di mana berat badan balita naik hingga 1 ons setelah sepekan mengonsumsi bubuk kelor dari HaloPuan.

Baca: Presiden Minta Kepala Daerah Bantu Percepat Vaksinasi

Bubuk kelor juga bisa menjadi asupan alternatif bagi balita dan ibu hamil, apalagi kelor mudah didapatkan di Indonesia. Kader-kader PKK dan Posyandu bisa menyajikan bubuk kelor dalam berbagai menu, seperti bubur, bolu, ataupun diminum sebagai teh.

Poppy menambahkan HaloPuan adalah lembaga sosial Puan Maharani yang bergerak bersama warga dalam mengatasi masalah-masalah sosial di masyarakat. Selain Gerakan Melawan Stunting, HaloPuan juga bergerak untuk membangkitkan kembali kesenian tradisional di kota-kota dalam Gerakan Kota Berbudaya, dan Gerakan Wira-Wira Sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kepada kesetiakawanan sosial.

Quote