Tangerang Selatan, Gesuri.id - Stefanus Asat Gusma, Ketum PP Pemuda Katolik hari ini Kamis (9/12) ikut meresmikan Bank Sampah PETRA di daerah Lengkong Gudang Timur, Tangerang Selatan.
Baca: Eddy Tegaskan Tidak Ada Kewajiban Bayar IPL ke Developer!
Bank sampah tersebut merupakan bank sampah pertama di wilayah Tangerang Selatan yang berbasis digital dengan memanfaatkan kerjasama dengan perusahaan pengembang aplikasi sampah Rapel.id.
"Bank sampah PETRA diinisiasi dan dikelola oleh Pemuda Katolik Komisariat Daerah Banten bersama Komcab-komcab se-Provinsi Banten," ujar Stefanus dalam keterangannya kepada Gesuri, Kamis.
Hadir dalam acara itu antara lain perwakilan dari hirarki Romo Rafael Adi Pramono dan Romo Kristoforus Lucky dari Dekanat Tangerang 2, Walikota Tangsel yang diwakili Dinas Lingkungan Hidup, mas Christopher Nugroho dari rapel.id, Agustinus Ismanto Direktur Bank Sampah digital Petra, Lurah Kelurahan Lengkong Gudang Timur H. Ali Bardan, Alex Leonardo Rumbi Ketua Pemuda Katolik Banten, Perwakilan Bimas Katolik, Forum Kota Sehat dan Maretta Dian Arthanti DPRD Provinsi Banten.
Stefanus menjelaskan PETRA adalah singkatan dari Peduli Tangerang Raya, yang artinya ini bentuk komitmen Pemuda Katolik di Provinsi Banten untuk konsisten mengadvokasi salah satu problem dan isu lingkungan hidup di wilayah Tangerang Raya yaitu dengan strategi membangun gerakan peduli sampah.
Salah satu program unggulan Bank Sampah PETRA adalah kampanye dan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya kebiasaan melakukan pemilahan sampah dari sampah rumah tangga sebelum diambil oleh petugas.
Dan, lanjutnya, dengan kecanggihan aplikasi yang di miliki Bank Sampah PETRA ini, sampah yang bisa didaur ulang seperti botol, kertas, plastik, kardus, sampai minyak goreng bekas bisa diambil oleh collector rapel.id ke rumah masing-masing hanya dengan menggunakan smartphone kita.
Baca: Tiga Direksi Transjakarta Ini Harus Segera Dicopot
"Saat Rakernas nanti saya arahkan agar Pemuda Katolik Komisariat Daerah Banten bisa memberikan sharing dan transfer pengalaman, ilmu dan motivasinya kepada semua pengurus Pemuda Katolik se-Indonesia agar gerakan ini menjadi gerakan nasional. Kontribusi nyata organisasi dan kolaborasi jaringan bersama pemerintah adalah kunci keberhasilan gerakan ini," ujarnya.
