Ikuti Kami

Inspirasi Ramadan, Keteladanan KH. Wahab Chasbullah

KH. Wahab Chasbullah ciptakan lagu Yalal Wathan untuk kelabuhi Belanda.

Inspirasi Ramadan, Keteladanan KH. Wahab Chasbullah
Sejarawan Santri DR. Zainul Milal Bizawie saat menjadi narasumber di acara Inspirasi Ramadhan Edisi Sahur, dengan tajuk Inspirasi Keteladanan KH. Wahab Chasbullah yang diselenggarakan oleh BKN PDI Perjuangan dan dipandu oleh host Anang Setia Jumat (22/4) di Channel Youtube BKN PDI Perjuangan. 

Jakarta, Gesuri.id - Indonesia memiliki banyak sekali ulama yang punya peran penting dalam kemerdekaan Indonesia. Salah satunya ialah KH. Wahab Chasbullah, ia menciptakan lagu Yalal Wathan yang artinya sebuah ajakan kepada masyarakat untuk mencintai tanah air. Lagu ini diciptakannya dengan bahasa Arab untuk mengelabuhi kolonial Belanda, dengan harapan Belanda menganggap lagu ini sebuah shalawat.

Baca Gubernur Maluku Minta PKS Perkuat Persatuan Umat & Bangsa

Hal itu disampaikan oleh Sejarawan Santri DR. Zainul Milal Bizawie saat menjadi narasumber di acara Inspirasi Ramadhan Edisi Sahur, dengan tajuk Inspirasi Keteladanan KH. Wahab Chasbullah yang diselenggarakan oleh BKN PDI Perjuangan dan dipandu oleh host Anang Setia Jumat (22/4) di Channel Youtube BKN PDI Perjuangan. 

“Sekitar tahun 1910-an KH. Wahab Chasbullah menciptakan lagu Subhannul Wathan, yaitu sebuah ajakan kepada masyarakat untuk mencintai tanah air,” kata Gus Zainul. 

“KH. Wahab Chasbullah merupakan Ulama Indonesia yang memiliki keyakinan semua unsur bangsa harus bersatu. Kiai Wahab yang mempunyai kedekatan khusus dengan Bung Karno, sangat paham tujuan revolusi yang digagas Bung Karno, yaitu konsep Nasakom,” imbuhnya.

Selanjutnya Gus Zainul menceritakan perjalanan KH. Wahab Chasbullah yang sepakat dengan Bung Karno untuk membentu konsep nasakom. Kiai Wahab mendapatkan kecaman keras dari kalangan ulama lainnya. Kalangan ulama tidak sepakat dengan adanya konsep nasakom, karena konsep ini dianggap sebagai penyatuan dari 3 ideologi dominan di Indonesia yang saling bertolak belakang.

“KH. Wahab Chasbullah sangat setuju dan mendampingi Bung Karno dengan gagasan ini. Karena kalau beliau tidak mendampingi Bung Karno, ditakutkan akan dipengaruhi oleh kelompok lain yang membahayakan, siasat politik inilah yang dilakukan oleh Kiai Wahab walaupun banyak mendapatkan tentangan dari kalangan ulama lainnya,” jelas Gus Zainul.

Dalam acara ini Gus Zainul juga menceritakan kisah menarik dari KH. Wahab Chasbullah. Dari cerita usilnya di bangku pendidikan yang menyebabkan beliau mudah bergaul dengan semua orang, hingga kisah heroiknya membangun kekuatan bangsa dengan mendirikan beberapa organisasi.

Baca: Adian Minta Ketua BEM SI Baca Penculikan-Pembunuhan Era Orba

“Ada satu hal yang menarik dari Kiai Wahab, beliau sejak kecil sudah berani sekali. Bahkan bisa dikatakan beliau ini cukup iseng. Pada saat Kiai Wahab menjadi santri di Nganjuk, terkadang beliau menjahili gurunya. Ketika di Makkah juga sama, ada suatu saat Kiai Wahab menyembunyikan tulisan dari Mbah Mahfud yang merupakan gurunya di Makkah. Karena kejahilannya inilah yang membuat beliau dekat dengan orang sekitarnya. Kemudian pada saat pulang ke Indonesia ia langsung membangun kekuatan kebangsaan dengan mendirikan Nahdlatul Wathan dan Tasbul Afkar,” kata Gus Zainul.

Quote