Ikuti Kami

Maria Lestari Imbau Masyarakat Turut Jaga Lingkungan

Maria: Kalau tidak terjaga ekosistem yang hidup akan semakin berkurang.

Maria Lestari Imbau Masyarakat Turut Jaga Lingkungan
Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari.

Pontianak, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari mengimbau masyarakat terutama para kelompok tani untuk turut menjaga lingkungannya terutama di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Baca: Basarah: Indonesia Bukan Negara Islam Tapi Negara Kebangsaan

"Kalau tidak terjaga ekosistem yang hidup akan semakin berkurang. Maka dari itu saya membantu masyarakat melalui bantuan Kebun Bibit Rakyat. Oleh karena itu diharapkan bagi masyarakat lokal untuk juga turut menanam pangan lokal," kata Maria.

Dia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan swadaya masyarakat sehingga kegiatan ini harus dapat berjalan dengan baik. Bibit yang dihasilkan dari Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan.Pemerintah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, melalui Dinas Lingkungan Hidup setempat melakukan pemulihan hutan dan lahan melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR).

Sementara itu dilokasi yang sama kepala Dinas LHK Kabupaten landak mengatakan, "Pemulihan hutan dan lahan adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Landak Banda Kolaga, di Ngabang, Jumat (21/10).

Dia menjelaskan bahwa KBR merupakan program pemerintah untuk menyediakan bibit tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna yang dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat, terutama di perdesaan. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat selanjutnya digunakan untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan.

"Sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Landak dalam mendukung program Folu Net Sink 2030 yang dicanangkan Pemerintah Pusat, besar harapan saya agar program ini dapat berjalan dengan baik karena saat ini masih banyak lahan kritis di Kabupaten Landak. Tercatat hingga tahun 2022 ada sekitar kurang lebih 5000 hektar total lahan kritis indikatif tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Landak," tuturnya.

Banda juga mengatakan bahwa diperlukan upaya yang komprehensif dalam upaya penghijauan lingkungan yang dimulai dari menyiapkan bibit yang baik, menanam hingga merawatnya agar menjadi pohon yang kemudian membentuk suatu ekosistem penyangga bagi kehidupan.

"Oleh karena itu, kita patut bersyukur dengan adanya program pemulihan hutan dan lahan melalui KBR ini, karena melalui kegiatan ini kelak dapat kita hasilkan tanaman-tanaman berkualitas yang dapat membantu meningkatkan tutupan lahan di Kabupaten Landak seperti yang telah diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," katanya.

Baca: Hari Santri, Jebolan Pesantren yang Kini Jadi Bupati

Pihaknya juga mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan dan mewujudkan hasil untuk kepentingan masyarakat terutama untuk masyarakat di Kabupaten Landak.

"Saya harapkan nantinya ini bisa mengatasi kelangkaan dan kekurangan bibit. Jadi, saya harapkan nanti bahwa komunikasi dan koordinasi dari semua pihak tetap terjalin dengan baik," kata Banda.

Quote