Jakarta, Gesuri.id - Langkah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengangkat 39.000 ribu bidan dan dokter yang bersatus PTT (Pegawai Tidak Tetap) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapat apresiasi dari Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri. Meski demikian, masih tersisa 4.153 bidan dan dokter PTT, termasuk 68 dokter umum dan dokter gigi yang belum mendapat kepastian.
"Saya mendapatkan informasi alasannya karena usia mereka di atas 35 tahun saat ini. Di berbagai kesempatan saya selalu katakan, mereka “tua” dalam pengabdian," kata Megawati melalui keterangan tertulisnya, Minggu (6/5).
Menurut Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut, pengangkatan menjadi pegawai tetap negara untuk profesi-profesi pekerja pelayan publik harus memperhitungkan pula pengabdian dan kebutuhan negara atas kehadiran mereka yang menjadi garda terdepan.
Megawati menambahkan, di Indonesia mayoritas kelahiran dibantu oleh bidan.
"Sekitar lebih dari 60 persen. Mereka bertugas hingga desa-desa terpencil dan sangat terpencil," ujarnya.
Megawati mengungkapkan, perjuangan dalam menekan angka kematian ibu (AKI) tidak dapat dipisahkan dengan perbaikan nasib para bidan, salah satunya adalah status kerja yang pasti.
"Di Hari Bidan Internasional ini, saya nyatakan mendukung Pemerintah Jokowi-JK untuk mengangkat tenaga kesehatan, termasuk para bidan berusia 35 tahun ke atas untuk menjadi PNS," katanya.
Sebagai informasi, 5 Mei merupakan Hari Bidan Sedunia atau International Midwives’ Day (IMD). Bidan adalah srikandi-srikandi perkasa, karena perannya luar biasa dalam kehidupan khususnya di bidang kesehatan. Hari Bidan Sedunia pertama kali dirayakan pada 5 Mei 1991 dan sejak itu dirayakan di lebih dari 50 negara di dunia.
Ide dari peringatan ini yaitu untuk menghormati jasa para bidan yang pada tahun 1987 mengadakan International Confederation of Midwives (ICM) Conference di Belanda.
