Ikuti Kami

Novita Hardini Ungkap Kedekatan Buya Hamka dan Bung Karno

7 tahun sebelum Indonesia merdeka, pada tahun 1938, Buya Hamka dipertemukan dengan Bung Karno oleh aktivis muslim Tionghoa, Abdul Karim Oei.

Novita Hardini Ungkap Kedekatan Buya Hamka dan Bung Karno
Politisi PDI Perjuangan Novita Hardini sekaligus istri Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berperan sebagai Fatimah, kakak dari Buya Hamka dalam film Buya Hamka yang akan segera tayang serentak di bioskop pada Kamis, 20 April 2023. (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Novita Hardini sekaligus istri Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berperan sebagai Fatimah, kakak dari Buya Hamka dalam film Buya Hamka yang akan segera tayang serentak di bioskop pada Kamis, 20 April 2023.

Baca: TB Hasanuddin & Ibu Ika 'Launching' Kelas Baru Ponpes Fajrussalam
 
Melalui Gala Premiere yang ditayangkan serentak di 18 Kota di seluruh Indonesia pada Minggu (9/4), Novita mengungkapkan bagaimana kedekatan Bung Karno dengan Buya Hamka. 

“7 tahun sebelum Indonesia merdeka, pada tahun 1938, Buya Hamka dipertemukan dengan Bung Karno oleh seorang aktivis muslim Tionghoa, Abdul Karim Oei di Bengkulu," ungkap Novita, Minggu (9/4).

Novita menjelaskan Buya Hamka saat itu datang ke Bengkulu untuk mengikuti kegiatan Muhammadiyah, kemudian bertemu dengan Bung Karno saat dipindahkan Belanda setelah menjadi tahanan politik setelah mendekam 4 tahun di Ende, NTT. 

“Saat bertemu dengan Bung Karno, Karim Oei menunjukkan tulisan roman Buya Hamka berjudul di Bawah Lindungan Ka’bah, Bung Karno mengucapkan selamat dan ingin sekali membaca karya-karya Buya Hamka,” tegas Novita. 

Bahkan saat pertemuan itu, terang Novita, ada hal penting yang diungkapkan Buya Hamka kepada Bung Karno, yakni mendukung dan mendoakan Bung Karno untuk menjadi pemimpin dan presiden Indonesia setelah merdeka. 

Kedekatan Bung Karno dan Buya Hamka juga turut tercatat didalam sejarah dimana Bung Karno sendiri yang mengajak Buya Hamka untuk Hijrah dari Medan ke Ibukota Jakarta pada 1946. 

“Walaupun ajakan itu sempat tertunda karena adanyanya Agresi Pertama pada 1947. Namun Buya Hamka benar-benar datang ke Jakarta pada 1949 setelah Bung Karno mengujungi di Buktitinggi, Sumatra Barat,” jelasnya. 

“Film ini sangat perlu untuk ditonton kader-kader PDI Perjuangan, semangat Buya Hamka dalam menggerakkan warga Muhammadiyah untuk mendukung kemerdekaan Indonesia, dapat menjadi teladan kita agar terus semangat menjadi anak bangsa untuk memajukan Indonesia dengan berbagai cara.

Buya Hamka adaah Sosok yang Agamis serta Nasionalis. Cendikiawan yang turut berjuang bersama Bung Karno dalam merebut Kemerdekaan Indonesia.

Baca: Agustiar Sabran Berikan 2000 Paket Sembako Gratis, Disalurkan KNPI Kalteng

Hal ini membuktikan bahwa, Bung Karno sepanjang perjalanan perjuangannya senantiasa berjalan berdampingan dengan ulama-ulama besar Indonesia. Buya Hamka dan Bung Karno sepakat, tidak ada pengkelompokan-pengkelompokan golongan, semua adalah SATU yaitu INDONESIA Merdeka!

Film Buya Hamka yang menjadi magnet di dunia perfilman Indonesia inipun telah viral belakangan ini. Peran nyata Novita Hardini dalam memberikan edukasi religiuis dan nasionalis di buktikan melalui sentuhan karya seni yang sarat akan nilai dan ilmu ini kepada seluruh generasi di tanah air ini

Sederet aktor ternama pun terlibat dalam proses pembuatan Film Buya Hamka. Salah satunya, Vino G Bastian, Laudya Cintya Bella, Donny Damara, Reza Rahardina, Anjasmara, Mathias Muchus, Ayu Laksmi, Novita Hardini, Ferry Salim, Ben Kasyafani, Mawar de joungh, Rifnu Wikana.

Quote