Jakarta, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan menggerakkan generasi muda sayap partai untuk menggencarkan gerakan Bali bersih sampah yang digagas Gubernur Bali Wayan Koster.
“Iya secara logika kan ketua partai kita mesti kita dukung, jadi dari dalam dulu, ini buat kita pemantik saja,” kata Ketua Bidang Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata DPD PDI Perjuangan Bali Putu Gede Wiwin Gunawasika di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan edukasi menuju Bali bersih sampah mendatangkan langsung Kepala Desa Punggul, Kabupaten Badung Kadek Sukarma dengan kisah sukses penanganan sampah di desanya dan musisi aktivis lingkungan Robi ‘Navicula’.
Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa
“Langkah ini kami harapkan bisa mempengaruhi yang lain juga, coba bayangkan kalau semua partai politik di Bali melakukan hal yang sama mungkin akan memudahkan mengatasi masalah sampah ini,” ujar Wiwin.
PDI Perjuangan Bali menyatakan sebelum Gubernur Koster mendeklarasikan Bali bersih sampah mereka sudah memulai aksi ini, dan saat ini menjadi momentum yang dinilai tepat untuk menggaungkan gerakan tersebut.
Generasi muda sebagai sayap partai dinilai paling tepat untuk menyebarluaskan kebijakan ini, sebab jumlah mereka semakin besar di internal partai dan sebagai penerus Bali.
“Kami berharap langkah kecil ini seterusnya saling disebarluaskan ya, ini juga sifatnya kami belum pernah mengajak anak mudanya berpikir membantu bapak gubernur, dan di luar itu pun kita berkewajiban untuk membuat Bali jadi lebih bersih,” ujarnya.
Kepala Desa Punggul I Kadek Sukarma sendiri menceritakan kisah suksesnya ke generasi muda PDI Perjuangan Bali dalam menangani masalah sampah di desa tanpa mengotori desa lain.
Baca: Ganjar Pastikan PDI Perjuangan Siap Upgrade Kurpol Perempuan
Sejak 2015 di desa yang terletak di Badung Utara itu mulai menggencarkan penanganan sampah melalui inovasi Tong Edan, sebuah tong sampah yang mampu mengubah sampah organik menjadi pupuk yang saat ini sudah dimanfaatkan di rumah tangga tiap warga.
Selain menawarkan inovasi ini untuk dikembangkan di Bali, Desa Punggul juga mengolah sampah plastik mereka menjadi kerajinan seperti lukisan, topeng, plakat, dan piala, sehingga menjadi bernilai jual.
Sama seperti upaya mengedukasi generasi muda PDI Perjuangan Bali, ia mengakui di masyarakatnya sendiri juga perlu dilakukan edukasi berulang hingga akhirnya tumbuh kesadaran dan kini desa tersebut sukses mengelola sampah.