Ikuti Kami

Penemuan Patung di Batu Mahpar Bukan Cari Sensasi

Penemuan patung ganesha dan puluhan manusia kerdil bukan strategi mencari sensasi.

Penemuan Patung di Batu Mahpar Bukan Cari Sensasi
Tokoh masyarakat Sunda, Anton Charliyan.

Tasikmalaya, Gesuri.id - Tokoh masyarakat Sunda sekaligus pemilik Objek Wisata Batu Mahpar Kabupaten Tasikmalaya, Anton Charliyan menegaskan penemuan patung ganesha dan puluhan manusia kerdil bukan strategi mencari sensasi.

Anton yang juga kader PDI Perjuangan ini membantah kalau selama ini puluhan patung itu disimpan dan seolah-olah ditemukan untuk mendongkrak lokasi wisata alam miliknya tersebut.

Baca: Anton Charliyan Dinobatkan Sebagai Tokoh Budaya Sunda

"Ini bukan cari sensasi. Memang temuan di sini (patung ganesha dan manusia kerdil). Banyak anggapan cari sensasi, tidak untuk apa. Jadi bukan untuk cari sensasi sejarah atau menyesatkan sejarah," jelas Anton, baru-baru ini.

Anton  menambahkan, awalnya ditemukan hanya ada satu batu yang seperti ukiran dan tertimbun tanah pada tahun 2013 lalu.

Lalu, saat itu dirinya meminta pegawainya untuk mengubur kembali karena dirinya sedang tugas di luar daerah.

Sampai akhirnya Minggu (9/2) lalu, ditemukan oleh pengunjung dan meminta pegawainya untuk menggalinya.

Ternyata ditemukan banyak patung manusia kerdil dan satu patung Ganesha.

"Di sini masalahnya bukan patung kuno atau apa-apa. Justru saya pikir ini sebuah benda seni. Saya harap ini bukan patung purbakala agar kalau punya nilai seni bisa dijual. Kalau purbakala akan saya serahkan kepada pemerintah," tambahnya.

Baca: Anton Tekankan Toleransi, Serba Saling Menuju Harmoni

Lokasi Batu Mahpar sendiri, lanjut Anton, dulunya adalah perkebunan milik orang Belanda.

Namun, Anton tak tahu apakah benda-benda temuan ini memiliki nilai sejarah atau tidak.

"Dulu di sini kan perkebunan belanda. Siapa tahu ada yang koleksi. Yang jelas patung ini tua. Model tua. Yang jelas kita menemukan patung. Masalah ketuaan atau tidak, kan ada ahlinya," tandasnya.

Quote