Ikuti Kami

Putra Bekali Nilai-Nilai Pancasila Bagi Mahasiswa di Kampus

"Dasar dari semua sila Pancasila adalah gotong-royong. Nilai tersebut harus menjadi semangat bagi anak-anak mahasiswa dalam bekal pergaulan"

Putra Bekali Nilai-Nilai Pancasila Bagi Mahasiswa di Kampus
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Kamis (30/9) di Jakarta. (Foto: Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan membekali para mahasiswa dengan nilai-nilai Pancasila sebagai bekal aktualisasi di kehidupan kampus. Dengan bekal tersebut diharapkan membentengi diri mahassiswa dari pengaruh-pengaruh budaya asing sekaligus juga untuk mewarisi semangat gotong royong di kalangan anak muda di Jakarta Timur

"Dasar dari semua sila Pancasila adalah gotong-royong. Nilai tersebut harus menjadi semangat bagi anak-anak mahasiswa dalam bekal pergaulan di kehidupan sehari-hari," kata Putra Nababan saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Kamis (30/9) di Jakarta. 

Baca: Putra Tanamkan Nilai Pancasila Bagi Generasi Muda Kampus

Menurut Putra Nababan, Bung Karno sudah sejak lama mengatakan bahwa gotong royong lebih dinamis dari kekelurgaan. Gotong royong pula yang menjadi intisari dari nilai-nilai Pancasila. "Dan sebagai generasi muda, harus terus melestarikan semangat gotong royong sepanjang masa," katanya 

Putra juga menyebut bahwa keluarga terdekat di lingkungan masyarakat bukanlah saudara kita melainkan tetangga yang berada di lingkungan kita. "Tetangga adalah orang pertama yang akan memberikan bantuan saat kita sedang dilanda kesusahan," katanya. 

Karena itu, Putra berpesan kepada mahasiswa baru agar mengutamakan gotong royong untuk memecahkan masalah saat kuliah nanti. "Gotong royong dalam bahasa jaman now adalah kolaborasi. Mahasiswa baru harus terampil melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan berbagai project-project dalam perkuliahan," katanya. 

Putra menjelaskan gotong royong itu mempersatukan bangsa Indonesia. Bahkan Bung Karno menyebut bahwa lima sila dari Pancasila tersebut berjiwa gotong royong.  Prinsip Ketuhanan nya harus berjiwa gotong royong (yang lapang dan toleran) bukan Ketuhanan yang saling menyerang dan mengucilkan. 

Prinsip kemanusiaan universalnya harus berjiwa gotong royong bukan bergaulan kemanusiaan yang menjajah dan eksploitatif . Prinsip persatuannya harus berjiwa gotong royong (mengupayakan persatuan dengan tetap menghargai perbedaan dalam  bingkai Bhinneka  Tunggal Ika.

Prinsip demokrasinya harus berjiwa gotong royong (mengembangkan musyawarah mufakat) bukan demokrasi yang didikte oleh suara mayoritas atau minoritas elit penguasa atau pemilik  modal

Prinsip keadilannya harus berjiwa gotong royong (mengembangkan partisipasi dan emansipasi di bidang ekonomi dengan semangat kekeluargaan bukan visi kesejahteraan yang berbasis individualisme , bukan pula  kebebasan yang mengekang individu seperti dalam sistem etatisme

Selain memberikan penguatan nilai-nilai Pancasila, Putra juga membekali mahasiwa baru dengan nilai-nilai dari program Kampus Merdeka. Setidaknya ada delapan Program Merdeka yang bakal diterapkan pada mahasiswa diantaranya praktek kerja lapangan atau magang bekerjasama dengan dunia industri, pertukaran pelajar, penelitian/riset, asistensi mengajar di satuan pendidikan. 

"Termasuk pula kegiatan wirausaha, proyek kemanusiaan, proyek independen dan kuliah kerja nyata tematik," tandas Putra. 

Tidak hanya itu para mahasiswa juga memiiki hak belajar 3 semester di luar prodi yang mereka inginkan. Jadi, para mahasiswa itu bisa mencoba untuk belajar di prodi baru sesuai dengan peminatan yang mereka ambil. 

"Program Merdeka Belajar ini dapat mengasah soft skill mahasiswa yang bakal menjadi bekal saat nantinya memasuki dunia kerja. Soft skill harus dilatih sejak awal kuliah. Semakin dini mengasah soft skill maka mahasiswa akan semakin terampil," katanya. 

Beberapa kemampuan soft skill yang dibutuhkan saat bekerja nanti adalah kepemimpinan, berkolaborasi dan kemampuan berpikir cepat serta melatih kemampuan berkomunikasi yang baik. Berbagai kemampuan soft skill tersebut tentu tidak diajarkan dalam materi perkuliahan. Mahasiswa harus melatihnya sendiri dengan terlibat dalam berbagai kegiatan keorganisasian. Namun demikian jangan sampai terlena sehingga mengakibatkan nilai IPK menjadi turun. 

Baca: Putra Bekali Milenial Terapkan Nilai Pancasila di Kampus

"Dunia kerja saat ini, standar IPK yang dibutuhkan itu 3,00 atau 3,5 karena HRD melihat IPK hanya sampai di pintu gerbang dunia kerja. Setelah masuk, kemampuan soft skill yang akhirnya akan sangat banyak digunakan terutama sekali adalah pada kemampuan berkomunikasi yang baik saat bekerja," katanya.

Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI diikuti oleh mahasiswa baru dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan pengecekan suhu tubuh dengan alat thermo gun. Peserta yang ikut adalah para mahasiswa semester 3 penerima beasiswa KIP Kuliah. Mereka datang dari berbagai kampus di Jakarta Timur seperti BSI, Unindra, Universitas MH Thamrin Jakarta, IPB, ITB, UI, Uhamka, dan kampus lainnya.

Quote