Ikuti Kami

Rachmat Hidayat: Zikir & Doa di Makam Bung Karno, Utamakan Spirit Ketuhanan

Dengan khusuk, lantunan doa dan zikir dipanjatkan sekitar 20 menit lamanya oleh para kader PDI Perjuangan NTB di makam Bung Karno.

Rachmat Hidayat: Zikir & Doa di Makam Bung Karno, Utamakan Spirit Ketuhanan
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, H. Rachmat Hidayat bersama ratusan kader PDI Perjuangan NTB berziarah ke makam Proklamator RI Ir Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (11/3).

Mataram, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, H. Rachmat Hidayat bersama ratusan kader PDI Perjuangan NTB berziarah ke makam Proklamator RI Ir Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (11/3).

Kendati menempuh perjalanan panjang menggunakan transportasi darat mengunakan jalur laut dari Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi pada Jumat (10/3).

Baca: Relawan Vita Ervina Bantu Masker & Obat Tetes Mata Pasca Merapi Erupsi

Namun hal itu tak menghalangi niat H. Rachmat dan kader PDI Perjuangan NTB dalam rangka nyekar atau ziarah sejak awal untuk menapak tilas perjuangan presiden pertama Indonesia tersebut. 

Saat tiba di makam Bung Karno sekitar pukul 12.30 WITA, Ketua PDI Perjuangan NTB dan rombongan disambut Wali Kota Blitar Santoso, Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim berserta anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim), Erma Susanti.

Di kompleks makam Bung Karno, H. Rachmat langsung masuk ke pusaran sang proklamator dengan lebih dahulu meminta ratusan kader PDI Perjuangan NTB untuk melepaskan alas kaki dan selanjutnya duduk dengan tertib. 

Selanjutnya ia, meminta pada Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Dompu, Ustad Taha untuk memimpin doa dan zikir di pusaran makam Bung Karno. 

Dengan khusuk, lantunan doa dan zikir dipanjatkan sekitar 20 menit lamanya oleh para kader PDI Perjuangan NTB yang duduk di kiri dan kanan pusaran makam Bung Karno.

Rachmat menegaskan, bahwa kegiatan zikir dan doa di makam Bung Karno, tak ubahnya mengandung makna, bahwa kader PDI Perjuangan di NTB, wajib menempatkan spirit ketuhanan sebagai hal yang utama. 

Apalagi, lanjut tokoh politik kharismatik NTB ini, Bung Karno adalah sosok yang telah memberikan keteladanan dan api perjuangannya yang hingga kini masih selalu hidup di hati sanubari rakyat Indonesia. 

"Jadi gerakan kader itu, harus menjadikan ketuhanan itu yang utama. Dan kenapa di makam Bung Karno. Ini adalah agar kita semuanya selaku murid beliau (Bung Karno) tak melupakan sosok founding fathers bangsa Indonesia yang sudah berjuang mempertaruhkan diri pada bangsanya adalah panggilan jiwa sebagai gerak spiritualitas yang menempatkan prinsip ketuhanan sebagai hal yang hidup," jelas Rachmat. 

Ia memanjatkan doa dan harapan agar kondisi bangsa Indonesia tetap stabil dan baik. Apalagi, kata Rachmat, saat ini sudah tahun politik menjelang Pemilu 2024.

“Jadi kita bersama-sama nyekar ke makam Bung Karno, karena sebentar lagi, tahun depan sudah memasuki tahun politik. Tentunya, kita berharap politik yang terjadi di negeri ini sesuai dengan harapan Bung Karno dan para pendiri bangsa, yakni adem dan aman, serta rivalitas yang terjadi berujung pada politik yang dapat menyejahterakan rakyat," ungkap dia. 

Dalam kesempatan itu, Rachmat menambahkan bahwa dirinya juga tak lupa memanjatkan doa secara khusus pada Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj. Megawati, agar tetap diberikan kesehatan bersama keluarganya. 

"Hal ini, agar beliau (Megawati) dapat terus membimbing dan mendampinginya anak-anaknya, agar target hattrick di Pemilu 2024 dapat terwujud," ucap Rachmat. 

Baca: M. Nurdin: Panen Raya Padi MSP Wujudkan Kedaulatan Pangan Bangsa

Usai doa bersama dan nyekar, Rachmat yang akan langsung mengunjungi perpustakaan Bung Karno, tak lupa menyempatkan memberikan bingkisan pada Wali Kota Blitar, Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim berserta anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim), Erma Susanti.

Bahkan, Rachmat berkelakar jika kelanjutan kepemimpinan di Pemkot Blitar pasca Wali Kota Santoso yang layak menggantikan menjadi Wali Kota adalah sosok Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim. 

"Pak Wali Ini ada bingkisan berupa topi, kaos bertuliskan Sirkuit Mandalika yang memang sengaja saya bawa dari Lombok. Harapannya, semoga proyek megah dari Presiden Joko Widodo pada warga NTB dan Indonesia, bisa juga dapat dikunjungi oleh warga Blitar," papar Rachmat Hidayat.

 

Kurator: Syahrul.

Quote