Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI sekaligus artis, Rieke Diah Pitaloka, mengapresiasi tinggi jasa besar para bidan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil. Pernyataan ini disampaikan Rieke dalam rangka memperingati Hari Bidan Nasional ke-74 yang diperingati setiap 24 Juni setiap tahunnya.
"Peran bidan di daerah terpencil, seperti di pulau terluar itu bukan hanya menjaga kesehatan ibu dan anak. Bidan berkontribusi besar pula pada pelayanan kesehatan dasar masyarakat," ungkap Rieke, dikutip dari akun Instagram @riekediahp, Jumat (27/6/2025).
Rieke menyampaikan, berdasarkan data 2024, sebanyak 53,05% proses kelahiran di Indonesia nyatanya masih ditangani oleh bidan yang tersebar di seluruh wilayah.
Ia menilai, peringatan Hari Bidan Nasional harus dijadikan momentum untuk mendorong pengakuan dan dukungan yang lebih besar terhadap profesi bidan, baik dalam bentuk kebijakan, alokasi anggaran baik anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) serta perlindungan hukum berkelanjutan.
"Sejauh ini kita berhasil memperjuangkan status kerja 1.000 orang bidan dari berbagai provinsi. Penetapannya sebagai pegawai negara terkendala perspektif oknum birokrat kaku yang memasung hak para bidan yang telah lulus ujian aparatur sipili negara (ASN) sejak 2023,” jelas Rieke.
Berkat perjuangan bersama, kini negara telah mengakui ribuan bidan tersebut dan menetapkannya sebagai ASN dengan status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. (P3K) pada 2025.
Rieke menegaskan, jika ingin ada peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar di Indonesia, harus ada peningkatan kesejahteraan para bidan, yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan di masyarakat.
“Bagaimana mungkin seorang bidan yang bekerja daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau terluar mampu memberi pelayanan yang baik, tetapi mereka sendiri masih memikirkan anaknya yang tidak bisa sekolah, besok makan apa?" pungkasnya.
Peringatan Hari Bidan 2025 ditegaskan Rieke seharusnya menjadi momen untuk berterima kasih dan mengenang dedikasi tinggi para bidan, yang juga merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).