Ikuti Kami

Risfayanti: Toleransi Umat Beragama Kunci Kemajuan Bangsa

Risfa menekankan keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari.

Risfayanti: Toleransi Umat Beragama Kunci Kemajuan Bangsa
Anggota DPRD Provinsi Sulsel dari fraksi PDI Perjuangan Risfayanti Muin.

Sulsel, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi Sulsel dari fraksi PDI Perjuangan Risfayanti Muin mengingatkan Indonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman suku, ras, bahasa dan juga agama yang merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan rawat bersama.

Baca: Sri Rahayu: Dukung Produk Hukum yang Berpihak pada Perempuan

Demikian disampaikannya saat menggelar Sosialisasi Nilai-nilai Kebangsaan dengan tema Keagamaan di Hotel Grand Puri Jl. Perintis Kemerdekaan Kota Makassar, Jumat (23/12).

Lebih lanjut Srikandi Banteng Sulsel ini menekankan bahwa keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan.

“Semboyan Bhineka Tunggal Ika memiliki makna sesuai dengan keberagaman Indonesia yang tidak hanya bersuku-suku, ber ras-ras, dan berbudaya tetapi kita punya makna yang jauh lebih luas bahwa kita memang ditakdirkan sebagai pribadi yang berbeda satu sama lain namun tetap satu tujuan. Saya kira ini sebagai modal yang besar untuk kita maju bersama membangun bangsa Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu Sekretaris DPD Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) Ustadz Zein Asfar Affandi salah satu narasumber pada kegiatan tersebut berharap agar kita semua bisa saling hormat menghormati, selalu menjaga toleransi antar sesama seperti yang diajarkan oleh Nabiyullah Muhammad SAW dengan konsep Piagam Madinah 1400 tahun yang lalu.

Salah satu isi dari Piagam Madinah ini antara lain menetapkan adanya kebebasan beragama, kebebasan menyatakan pendapat, tentang keselamatan harta-benda dan larangan orang melakukan kejahatan.

Sebagai Narasumber kedua, Raisuljaiz  menjelaskan bahwa ada banyak hal yang menjadi penyebab menguatnya sikap intoleransi di kalangan masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir, salah satunya adalah media sosial.

Rais yang juga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama mengungkapkan, melalui perkembangan medsos ini, paham intoleran banyak disebarluaskan.

“Kalau dulu orang mengajarkan paham radikal itu melalui cara pertemuan atau cara diskusi,  sekarang menggunakan medsos,” katanya.

Baca: Djarot Buka Pendidikan Kader Madya & Pelatih Saksi di Sulsel

“Bagaimana orang itu bisa intoleran? Belajar dari medsos. Bagaimana seseorang bisa jadi teroris? Belajar dari medsos.” Pungkasnya.

Kegiatan ini dihadiri perwakilan warga Kel. Tamalanrea Jaya yang terdiri dari Ketua LPM, BABINKAMTIBMAS, Ketua RW/RT, Majelis Taklim serta Mahasiswa.

Quote