Kabupaten Cilacap, Gesuri.id - Kader Komunitas Juang Kabupaten Cilacap, Roydieman, memiliki bekal keahlian dalam memproduksi gula semut.
Baca: Sekolah Lapang Pertanian PDI Perjuangan Panen Padi MSP
Keahlian itu dipakainya untuk usaha mandiri yang memproduksi gula semut khususnya di tengah masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Roydieman telah menekuni usaha di bidang tersebut sejak tahun 2013, yang berawal mengikuti berbagai pelatihan serta bergabung di koperasi kelompok tani sampai dengan memiliki kemampuan dalam memproduksi gula semut secara mandiri.
Roydieman mengatakan, gula semut lebih sehat dibandingkan gula rafinasi atau gula biasa. Hal tersebut disebabkan karena gula semut memiliki kadar Glikemik yang rendah.
Selain itu, gula semut juga dapat mencegah penyakit diabetes, menjaga kesehatan pencernaan, menjaga kadar kolesterol, menjaga fungsi syaraf dan otot, serta dapat mencegah kerapuhan tulang atau osteoporosis.
“Dalam hal pemasaran, saya hanya menjual gula semut di wilayah Kabupaten Cilacap saja. Saya sebenarnya mampu menjual gula semut sampai ke luar kota, namun karena terkendala alat mesin yang terbatas, sehingga saat ini belum dapat memproduksi gula semut dalam skala besar. Selama ini saya memproduksi gula semut menggunakan alat tradisional,” ujarnya.
Roydieman menjelaskan, usaha gula semut tersebut dikerjakan di rumahnya sendiri, yang beralamat di Jl. Gombong Karangjengkol-Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
Baca: Whisnu Sakti Sambangi Warga di Kampung Ambon
Seperti diketahui, ada berbagai macam jenis gula yang dikonsumsi masyarakat sebagai bahan campuran makanan atau minuman, salah satunya adalah gula semut. Diberi nama gula semut, karena bentuknya mirip seperti sarang semut.
Gula semut sering juga disebut gula merah kristal. Gula yang berbahan dasar nira kelapa tersebut lebih praktis dibandingkan dengan gula merah. Selain itu, gula semut lebih mudah larut dalam air, serta memiliki aroma yang khas.
