Ikuti Kami

Vita Salurkan Bantuan KKP di Kabupaten Magelang

Vita memberikan bantuan sebanyak 800 indukan ikan dan 800 ribu benih ikan. 

Vita Salurkan Bantuan KKP di Kabupaten Magelang
Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina.

Magelang, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina menuturkan, perikanan dan budi daya menjadi satu sektor unggulan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Melalui Direktorat Perbenihan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tahun ini, dia memberikan bantuan sebanyak 800 indukan ikan dan 800 ribu benih ikan. 

Juga bioflok, alat pembuat pakan ikan, chest freezer, dan lain-lain. “Bantuan itu untuk memberikan support kepada masyarakat, khususnya para pembudidaya ikan,” ujarnya di sela pembukaan sosialisasi kebijakan dan bantuan pemerintah bidang perikanan budi daya di Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Rabu(10/8).

Baca: Vita Ervina Tegaskan Pentingnya Sertifikat SVLK

Terlebih, Magelang tidak memiliki laut. Dengan demikian, dia mendorong agar masyarakat melakukan budi daya ikan air tawar, seperti lele dan nila. Sementara ikan-ikan jenis lain memiliki harga yang relatif mahal. Sehingga kemungkinan permintaannya cenderung rendah.

Dengan bantuan berupa alat pembuat pakan ikan, Vita berharap, para pembudidaya bisa membuat pakan ikan secara mandiri. Agar bisa menekan harga ikan di pasaran. 

“Sehingga harga jual ikan bisa terjangkau kepada masyarakat,” imbuhnya.

Koordinator Perbenihan Ikan Air tawar, Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Ahmad Jauhari Pamungkas menyebut, ada dua kegiatan yang membidanginya. Yakni bagaimana meningkatkan produksi dari perikanan budi daya dan meningkatkan ekspor. Selaras dengan itu, pemerintah juga memberikan bantuan cukup banyak, meski nilainya tidak sebanding dengan jumlah unit pembenihan rakyat (UPR) di Indonesia karena faktor anggaran.

Untuk menjadi penerima bantuan, lanjut dia, bukan perorangan, melainkan harus secara kelompok. Bisa dilakukan bekerja sama dengan penyuluh dari anggota Komisi IV DPR RI juga adanya surat rekomendasi dari dinas terkait.
Jauhari menekankan, agar sejumlah bantuan yang telah diterima masyarakat dapat dimanfaatkan dan diberdayakan. 

“Jangan sampai mangkrak. Karena kalau mangkrak, kami akan kesulitan mendapatkan anggaran untuk bantuan berikutnya,” tegasnya.

Selain itu, akan berimbas pada penilaian kelompok pembudidaya yang kurang bagus. Terlebih, ada klausul, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, bantuan itu bakal diambil dan dialihkan kepada kelompok yang nisa memanfaatkannya. 

“Tiga tahun berturut-turut harus dilaporkan perkembangannya. Sehingga bila tidak dimanfaatkan, akan dialihkan,” sambungnya.

Baca: Sudin Usulkan Petani Singkong Dapat Jatah Pupuk Subsidi

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang Joni Indarto mengapresiasi aspirasi dan bantuan tersebut. Dia meminta agar sektor peternakan dan perikanan harus diperhatikan. Sehingga mata pencaharian tradisional yang dimiliki masyarakat sejak dulu itu bisa lestari dan eksis.

Dia menyebut, produk perikanan di Kabupaten Magelang yang cukup banyak dan sering dikonsumsi masyarakat yakni lele dan nila. Namun, budi dayanya masih terbilang kurang. Hal itu menjadi satu peluang besar bagi masyarakat yang bisa mengembangkannya. Terlebih, untuk perbenihan lele dan nila di Kabupaten Magelang mendapat sertifikat kategori excellent terkait dengan cara perbenihan ikan yang baik (CPIB).

Dia juga berpesan kepada peserta penerima bantuan, agar tidak mudah berputus asa dan berpuas diri. Juga harus ada jejaring terkait dengan perbenihannya. Sehingga ketika hendak menjual, tidak kesulitan. Begitu pula untuk mendapatkan benihnya.

Quote