Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI sekaligus Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menghebohkan jagat media sosial lewat unggahan terbarunya di Instagram pribadi @adian_napitupulu.
Dalam postingan tersebut, ia mengisyaratkan akan ada seorang menteri yang bakal ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Masih ada kejutan dari KPK, coba tebak siapa selanjutnya?” tulis Adian dalam caption singkat yang ia sertakan pada unggahan video tersebut, dikutip pada Senin (25/8/2025).
Video yang diunggah Adian berasal dari kantor berita RMOL.ID. Dalam klip berdurasi singkat itu, tampil serangkaian narasi yang mengejutkan publik terkait operasi senyap KPK yang disebut-sebut akan terjadi dalam waktu dekat.
"Info Cepu, Bakal Ada Menteri yang Ditangkap KPK," ucap tulisan pertama yang terpampang dalam video, memperlihatkan sosok tahanan dengan rompi oranye khas KPK.
Narasi video tersebut juga menyinggung penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Noel Ebenezer, sekaligus menyebut adanya “peristiwa besar” lain yang akan menyusul.
"Berdasarkan informasi di lapangan, akan ada seorang menteri di kabinet Prabowo yang bakal ditangkap KPK," lanjut narasi dalam video tersebut.
Tidak hanya itu, klaim dalam video tersebut juga menegaskan bahwa lembaga antirasuah telah mengantongi bukti kuat terkait kasus yang menyeret nama seorang menteri aktif.
"Seorang sumber menyampaikan kepada redaksi bahwa bukti yang didapat telah lengkap," ungkap pernyataan dalam narasi video tersebut.
Unggahan Adian ini sontak memicu spekulasi luas di kalangan warganet. Isu tersebut menjadi sensitif karena muncul di tengah sorotan publik mengenai pembentukan kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak KPK terkait informasi yang beredar. Namun, unggahan Adian Napitupulu telah menyita perhatian publik dan menimbulkan tanda tanya besar di panggung politik nasional.
Tak sedikit netizen yang langsung berspekulasi, menyebut sejumlah nama menteri yang diduga menjadi target KPK. Meski demikian, kebenaran kabar tersebut masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak berwenang.
