Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, menyoroti besaran anggaran untuk Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Ia berpendapat, anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk seluruh daerah di Indonesia tidak mencukupi dan harus ada penambahan.
Adian menyampaikan pendapat itu saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka meninjau Pos Pencarian dan Pertolongan (Pos SAR) Cirebon, di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Senin (10/11/2025).
“Anggarannya Rp1,5 triliun untuk seluruh Indonesia dengan daerah rawan bencana yang sangat banyak. Itu sama saja kita tidak peduli sama rakyat kalau tidak ditingkatkan,” tuturnya, seperti tertulis dalam keterangan di laman DPR RI.
“Artinya, bentuk kecintaan dan kepedulian kita pada rakyat itu adalah ketika negara memutuskan menambah anggarannya,” imbuhnya.
Ia juga menilai kemampuan Basarnas dalam merespons cepat berbagai situasi darurat sangat bergantung pada dukungan anggaran yang memadai dari pemerintah.
Adian menuturkan, jika anggaran untuk Basarnas tersebut dibagi rata untuk tiap kabupaten, dana operasional per kabupaten hanya sekitar Rp59 juta per tahun, atau Rp5,9 juta per bulan.
“Kan kecil banget ya, enggak masuk akal. Kemudian gaji untuk tingkat pos tertinggi itu sekitar Rp3,5 juta plus tunjangan Rp8 juta. Itu masih di bawah UMR Jakarta,” kata dia.
“Harus dirubah, enggak bisa kita minta mereka berjuang menyelamatkan rakyat sementara menyelamatkan hidup sehari-hari saja sudah berat,” tegasnya.
Adian juga mengingatkan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus menjadi dasar kebijakan negara.
“Masing-masing fraksi punya anggota di Badan Anggaran. Kita minta semuanya memperjuangkan, pangkas yang tidak penting, dan utamakan yang terkait keselamatan rakyat. Hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat,” urainya.

















































































