Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman, menegaskan bahwa pimpinan tertinggi di Badan Urusan Logistik (Bulog) harus memiliki kecakapan dan intuisi bisnis yang kuat dalam membaca dinamika pasar, agar mampu menjalankan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan.
"Asta Cita Presiden Prabowo di sektor ketahanan pangan, memang akan memberikan kemaslahatan bagi 29,34 juta petani (Data Sensus Pertanian 2023) yang ada di negara ini," kata Alex, Kamis (29/5/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Panitia Kerja Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR ini, merespons wacana pembangunan 25 ribu gudang improvisasi berbahan tahan lama yang diungkapkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai solusi jangka pendek untuk menyerap hasil panen yang terus meningkat.
Diketahui, stok cadangan beras pemerintah saat ini mencatat rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir, mencapai 3.502.895 ton untuk periode penyerapan Januari–Mei 2025.
Alex menjelaskan, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 2000, Bulog memiliki tugas menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan di bidang logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras serta jasa logistik.
“Hari ini, sebagian tugas itu telah dilaksanakan dengan baik oleh Bulog. Gabah petani telah diserap dengan harga wajar. Stok beras juga telah mencatatkan rekor tertingginya sepanjang sejarah,” ucapnya.
Namun, di tengah keberhasilan tersebut, Alex mengingatkan bahwa harga beras di pasar masih menunjukkan tren kenaikan.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan per Rabu, 28 Mei 2025, harga rata-rata beras eceran nasional mencapai Rp13.805 per kg atau 10,44 persen di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Beras premium tercatat Rp15.626 per kg (4,87 persen di atas HET), dan beras SPHP mencapai Rp12.626 per kg (1,01 persen di atas HET).
“Di titik ini lah, intuisi bisnis top manajer Bulog diperlukan. Sehingga, ketika terjadi gejolak harga beras, pilihan untuk menjinakannya bukan lah sebuah opsi,” tegas anggota DPR Dapil I Sumatera Barat ini.
Lebih lanjut, Legislator PDI Perjuangan itu menekankan pentingnya manajemen logistik yang terencana, mengingat beras adalah komoditas mudah rusak yang kualitasnya sangat dipengaruhi oleh durasi penyimpanan.
“Bulog harus segera merumuskan aliran keluar dan masuk beras dengan lebih terencana. Dengan begitu, harga di tingkat petani selalu terjaga, kebutuhan pangan nasional juga bisa terpenuhi,” ujarnya.
Alex juga mengkritisi rencana pembangunan gudang baru sebagai solusi, karena akan memunculkan komponen biaya tetap yang bertentangan dengan prinsip efisiensi anggaran.
"Artinya, ini akan bertentangan dengan semangat efisiensi yang diwacanakan pemerintah," pungkasnya.